Lembar Keduapuluh Sembilan

8.1K 837 134
                                    

Haiiii

Long time no see 👋👋

Maafin Jee baru bisa update sekarang yaa, sibuk UTS biasalah, remaja yang sedang dimabok kuliah onlinee, shit!

Selamat membacaa kaliann

💚💚💚💚

...

Sepertinya Misun sudah mendapatkan sahabat yang layaknya seperti keluarga.

Semoga Putriku itu mendapatkan sahabat yang setulus Nana juga Injun.. ah dia juga tidak lagi menanyakan persoalan tentang ayahnya, aku sedikit bersyukur untuk hal itu.

...

"Heii, kau tidak malu berteman dengan anak haram seperti anak itu?"

Ji-eun yang sedang memakan snack di bangkunya menatap keselilingnya. Lalu tak lama ia memperhatikan si gadis yang tak lain dan tak bukan adalah Im Sera. Misun sendiri berada di samping Ji-eun sedang menunggu bagaimana tanggapan Ji-eun menghadapi Sera.

"Mana? Kau membicarakan siapa?" Ji-eun menatap Sera dengan wajah bingung yang Misun tau itu hanyalah buatan Ji-eun saja.

"Lee Misun, hanya kau sendiri yang mau berteman dengan dia. Itu juga yang menyebabkan kau tidak ada teman, jangan berteman dengan anak itu maka kau akan mendapatkan teman kembali Ji-eun-ah." Sera menatap Ji-eun dengan serius, seolah-olah ucapannya adalah penawaran yang amat sangat serius untuk Ji-eun.

Ji-eun sendiri hanya terkekeh, kembali mengunyah snack miliknya, setelah beberapa saat selesai ia kembali berbicara, "aku tidak perduli, aku mempunyai teman atau tidak, setidaknya walau aku mendapatkan teman hanya 1 saja aku tetap bersyukur dan itu adalah hal yang benar, sebab jika aku bergabung bersama kalian aku tidak tahu bagaimana kotornya aku nanti," Ji-eun tersenyum tipis. Menatap Sera dengan sorot matanya yang tenang namun berhasil membuat Sera terdiam. Gadis itu menatap sinis kearah Misun yang kini sedang menggigit bibir dalamnya. Tak lama kemudian Sera melenggang pergi tanpa mengatakan apapun juga.

Misun tersenyum menatap Ji-eun, "terimakasih Ji-eun-ah, kau sudah membelaku"

"Tsk, kau seharusnya memanggilku Eonni"

"Eonnii? Kenapa?"

"Tentu saja karena aku lebih tua darimu"

Misun menggeleng, "tidak mau, panggil Ji-eun saja sudah lebih dari cukup." Misun tersenyum mengejek lalu dengan senang hati mengambil snack yang berada di tangan Ji-eun lalu memakannya dengan senang hati pula.

"Yaisshhh Lee Misun!"

"Waee Eonnii waee?" Misun kembali dengan wajah mengejek khasnya, Ji-eun menanggapi dengan tersenyum, keduanya kemudian tertawa setelahnya.

Tak lama bel masuk berbunyi, semua murid berhamburan untuk duduk kembali di bangkunya masing-masing. Begitu pula dengan Misun juga Ji-eun, mereka menyimpan snack yang mereka makan.

Sedangkan ditempat lain Haechan sedang mengerjakan pekerjaannya. Waktu sudah menunjukkan kalau beberapa jam lagi ia akan segera pulang.

"Haechan-ah"

Haechan mendongak, melihat kearah Hina yang berdiri disampingnya, "ada apa?" Tanyanya kemudian.

"Kau dipanggil boss untuk segera keruangannya"

Membeku, Haechan merasa ini bencana yang begitu besar. "Kenapa aku?"

Hina mengernyitkan alisnya, merasa pertanyaan Haechan adalah sesuatu yang menurutnya sangatlah aneh.

[END] 𝐆𝐮𝐚𝐫𝐝𝐢𝐚𝐧 𝐀𝐧𝐠𝐞𝐥 •𝐌𝐚𝐫𝐤𝐡𝐲𝐮𝐜𝐤• Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang