...
Aku memang Ibu yang buruk Misunie, tidak bisa memberikan yang terbaik untuk anaknya, tidak bisa mengerti apa yang anakku sedang rasakan.
Maaf karena egois memisahkanmu dengan ayamu, semua itu Eomma lakukan demi kebaikanmu Misunie..
Maafkan Eomma sekali lagii sayang.
...
Malam ini adalah malam yang sangat dingin menurut Haechan, sebab rumah terasa sepi, tidak ada ocehan merdu dari mulut sang anak. Semuanya nampak berbeda, Haechan benci akan hal yang semacam ini. Dengan tekat yang kuat ia berjalan mendekati daun pintu sang anak. Menatap dengan ragu apakah ia harus mengetuk pintu tersebut atau tidak, apakah ia nanti akan mengganggu Misun atau tidak.
Setalah beberapa lama berkutat dengan isi pikirannya sendiri Haechan akhirnya memutuskan untuk mengetuk pintu tersebut. Sekali dua kali ia sama sekali tak mendapatkan jawaban, hingga ketukan ketiga daun pintu tersebut terbuka, menunjukkan wajah sang anak yang menatapnya dengan tatapan datar.
"A-apa kau sibuk? Kau sedang apa Misunie", Haechan memberanikan diri memasuki kamar Misun yang rapih. Anaknya memang selalu disiplin, hal yang sangat Haechan syukuri.
"Tidak ada, kenapa Eomma masuk?", Tanya Misun dengan wajah kesal yang ia tunjukkan.
"Memangnya kenapa? Ini kan kamar anak Eomma sendiri, kenapa tidak boleh masuk?", Tanya Haechan dengan tatapan memprotesnya, tapi sebenarnya ia hanya bermain-main saja melakukan hal tersebut.
"Tidak, ayo keluar! Aku ingin tidur", Misun menatap kearah Haechan dengan tatapan tidak suka, kesal juga jengkel.
"Sebentar, Eomma hanya ingin sedikit berbincang denganmu"
Misun mendengus, "tidak ada yang perlu diperbincangkan, aku tidak sekolah hari ini jadi aku tidak kemana-mana, tidak perlu bertanya bagaimana hariku hari ini"
"Memangnya bagaimana harimu"
"Buruk! Hariku selalu buruk! Kau puas Eomma? Sekarang silahkan keluar dari kamarku Tuan Lee yang terhormat", Gadis itu menunjukkan senyum paksanya.
Haechan tersenyum kecut, menatap sang buah hati dengan tatapan sendu. "Kenapa? Apa salah Eomma? Kenapa Misunie bersikap seperti ini? Katakan, Eomma sebisa mungkin akan memperbaikinya", ujar Haechan dengan lembut. Mencoba menbujuk sang anak agar mau membuka suara.
"Eomma tidak tahu bagaimana isi hati Misunie, tidak semua bisa Eomma pahami, jadi bisakah perbicangkan hal yang membuatmu bersikap begini pada Eomma?", Tanya Haechan dengan pasrah, ia sudah tidak sangkup didiamkan oleh putri semata wayangnya ini selama hampir satu minggu penuh.
"Hanya satu", Misun menatap Haechan lekat-lekat.
"Kenapa Eomma melarangku untuk bertemu Appa?"
Haechan menganggukan kepalanya ketika mendengar pertanyaan yang dilontarkan sang anak, jadi ini masalahnya? Perihal Misun yang tidak punya ayah, Haechan sudah yakin itulah permasalahan yang tengah Misun hadapi, bayang-bayang ketakutan Haechan saat anaknya dihardik karena tidak punya Ayah dan hanya tinggal dengannya sekarang sudah terjadi.
Misun sudah besar jadi wajar saja ia menyuarakan protesnya terhadap sang Ayah yang tidak berada disisinya, disaat semua teman-temannya memiliki ayah kenapa ia tidak.
"Sayang, ini belum saatnya"
"Kapan?"
"Nanti, saat waktunya sudah tiba. Untuk sekarang Eomma belum siap Nak, tolong menger-
![](https://img.wattpad.com/cover/265273242-288-k42203.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] 𝐆𝐮𝐚𝐫𝐝𝐢𝐚𝐧 𝐀𝐧𝐠𝐞𝐥 •𝐌𝐚𝐫𝐤𝐡𝐲𝐮𝐜𝐤•
Fanfic"KAU IBU YANG BURUK" . . "EOMMAA MIANHEE" . . "Haechanie, maafkan aku" ..... Start: 8 Apr 2021 Finish: 12 Jul 2021 ⚠️⚠️⚠️ B×B jangan salpak!!