Lembar Keduapuluh Tiga #2

7.6K 779 33
                                    

Sebelummya maaf karena Jee semalem gak bisa double Up:)

Tapi hari ini Jee usahan bisa yaaa

Selamat membacaaa💕

.
.

Setelah selesai makan dan istirahat selama beberapa menit Haechan kembali ke kantornya, berjalan dengan santai di lorong kantor tempat ia bekerja. Ia kemudian merogoh kantongnya untuk mengambil handphone miliknya, ia berniat menghubungi sang anak, menanyakan apakah anaknya sudah makan atau belum, atau sedang apa dirumah, masih ingat bukan kalau Misun sedang diskors selama 2 hari.

Namun nyatanya ia tidak menemukan benda pipih tersebut, mencari didalam tas ya ia bawa, rasanya ia letakkan di saku tapi ternyata tidak ada, kemana benda tersebut berada.

Bruk

"Ahh maaf, maafkan aku Tuan", ujar seseorang yang menabrak Haechan barusan, seorang gadis muda, mungkin seumuran dengan anaknya.

Haechan tersenyum, menggenggam handphone yang sudah ia temukan, ternyata benda tersebut berada di dalam tas miliknya.

"Tidak apa-apa", Ujar Haechan sembari melihat kearah gadis tersebut. "Apa kau mencari seseorang?", Tatapannya kemudian teralihkan kearah sesuatu yang anak itu bawa. Mengernyitkan alisnya dirasa ia sedikit familiar dengan baju tersebut, ya sesuatu tersebut adalah seragam sekolah.

Gadis tersebut mengangguk, "aku mencari ruangannya Hendry Sa- ah maksudnya Tuan Hendry", gadis tersebut terlihat kaku dihadapan Haechan yang mana berhasil membuat ibu dari Misun itu terkekeh.

"Tidak perlu kaku begitu, mari aku antarkan. Kebetulan tempatnya akan aku lewati nanti", Haechan kemudian berjalan lebih dulu untuk memimpin jalan.

Beberapa menit mereka terdiam, hingga akhirnya gadis tersebut bersuara, "maaf apakah anda ini pegawai disini? Dilihat dari bajunya sih iya", gadis tersebut memejamkan matanya karena kebiasaan buruknya ini, dengan cepat ia menepuk mulut mungilnya. Haechan lagi-lagi terkekeh, 'gadis yang polos' batinnya.

"Benar, aku salah satu karyawan disini", Haechan berbicara sambil menatap si gadis yang berjalan disampingnya, sambil memeluk barang yang ia bawa, ah ngomong-ngomong tentang barang itu Haechan gatal sekali ingin bertanya.

"Apakah kau bersekolah di Jeju *** School?"

Si gadis terdiam lalu melihat kearah barang yang ia bawa, "ah benar, aku baru saja dari sana untuk mengambil baju ini juga keperluan yang lainnya", si gadis tersenyum ceria.

"Anakku juga bersekolah di sana"

Si gadis nampak terkejut, matanya membesar, "benarkah? Anda sudah mempunyai anak Tuan? Waah aku kira Anda masih lajang", Si gadis nampak menganggukkan kepalanya berkali-kali, seolah-olah ia sudah paham atas apa yang Haechan katakan.

"Siapa namanya? Siapa tahu kami menjadi teman baik nantinya", si gadis bertanya dengan wajah penasaran miliknya.

"Misun, Lee Misun", jawab Haechan dengan tersenyum lebar. Wajah anaknya tiba-tiba saja terlintas, wajah ceria Misun, wajah bahagia Putrinya bukan wajah sedih juga murung nan datar yang beberapa hari ini selalu nampak di wajah manis sang anak.

"Lee Misun, baiklah aku akan mengingat nama itu", Si gadis tersenyum dengan bahagia, setidaknya ia tau nama seseorang yang bersekolah di sana dan juga semoga saja Misun ini akan menjadi teman baiknya nanti.

"Nah ini ruangannya", tunjuk Haechan pada salah satu ruangan yang berada tepat dihadapannya.

Si gadis menoleh, lalu tersenyum lebar, kembali menatap Haechan lalu membungkuk dengan sopan, "terimakasih Tuan, semoga hari mu menyenangkan, sampai bertemu kembali"

[END] 𝐆𝐮𝐚𝐫𝐝𝐢𝐚𝐧 𝐀𝐧𝐠𝐞𝐥 •𝐌𝐚𝐫𝐤𝐡𝐲𝐮𝐜𝐤• Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang