"Sudah siap?" Tanya Mark pada anak-anak yang duduk di kursi belakang, mereka baru saja memasuki mobil.
"SUDAH."
Mark tersenyum, ia lalu terkekeh setelahnya. Melirik kearah Haechan yang hanya diam sambil memilin jemari tangannya. Mark yang melihat itu lantas mengulurkan tangan, menggenggamnya dengan erat tangan dingin tersebut.
Ngomong-ngomong mereka sudah sampai di Seoul, mereka mengambil penerbangan di pagi hari agar ketika sampai di Seoul mempunyai lebih banyak waktu. Rute pertama mereka adalah rumah orang tua Haechan, Misun sedari tadi sudah sangat excited. Gadis manis itu memang jarang sekali pergi berlibur, apalagi berkunjung ke Seoul begini dan bonusnya sekarang adalah ia berlibur bersama sang ayah juga saudaranya.
"Jieun-ah jangan khawatir, Halmoni juga Haraboji baik sekali."
"Seperti Mommy?" Tanya Ji-eun dengan khawatir.
Mark yang mendengar percakapan keduanya langsung saja menoleh.
"Sayang, Halmoni dan Haraboji Misunie itu adiknya Haraboji dari Mommy Mina." Jelas Mark pada Ji-eun.
Ji-eun yang mendengar penjelasan dari Mark sontak saja terkejut. "Benarkah?"
Mark mengangguk, "lihat saja nanti ya." Kata Mark lalu kembali fokus pada kemudinya. Sedangkan Haechan, ia sedang sibuk membuka handphonenya, menghalau rasa khawatir yang menyerangnya.
15 menit kemudian mereka telah sampai di halaman rumah orang tua Haechan. Mereka keluar dari mobil, Misun lebih dulu berlari untuk menemui neneknya. Sedangkan Haechan, ia hanya tersenyum, menoleh kearah Mark yang sekarang malah baru terlihat gugup.
"Hyung gugup?"
Mark mengangguk, "ya sedikit, biasanya tidak seperti ini, tapi kalau ada kau kenapa jadi gugup ya?"
Haechan bingung dengan apa yang Mark katakan, "maksudnya? Hyung sering main kesini?"
Mark mengangguk, "mereka masih mertua ku Haechan-ah."
Haechan terkekeh, lalu keduanya sama-sama masuk menyusul kedua anak mereka yang entah bagaimana di dalam sana.
"Halmonieee.." teriak Misun ketika Misun ketika memasuki rumah yang tidak terkunci tersebut. Ibu Haechan yang saat itu sedang mencuci piring lantas menoleh, wajah keriputnya yang terlihat sendu tersenyum melihat sang cucu berlari menghampirinya.
"Misunie.. astaga ini benar Misunie kan?" Tanya Ibu Haechan, ia cepat-cepat mencuci tangan dan mengeringkannya untuk segera menarik Misun ke dalam dekapannya.
Dengan senyum bahagia Misun mengangguk, ia membalas pelukan hangat dari sang nenek, "Misun datang bersama Eomma juga Appa.. ah ada Jieun-ie juga Halmonie."
"Appa?" Ibu Haechan terlihat bingung, ia belum mengerti tentang Appa yang dimaksud dengan sang cucu ini.
"Ya, Appa Misun.." setelah mengatakan itu, Misun membawa sang nenek untuk menuju ruang tamu, dimana terdapat Ji-eun di sana.
"Haechanie.. Markeu?"
Haechan tersenyum, ia yang baru saja masuk langsung saja memeluk sang ibu, sosok yang sangat ia rindukan selama beberapa tahun ini. Haechan benar-benar merindukan pelukan hangat dari sosok wanita cantik yang berada dihadapannya sekarang. Wajah ibu nya masih terlihat cantik walau sudah terdapat keriput.
"Haechanie merindukan Eomma."
Ibu Haechan mengangguk, memeluk sang anak dengan erat, menyalurkan rasa kalau ia juga merinding anak semata wayangnya ini.
"Kenapa tidak bilang kalau mau kesini?" Tanya Ibu Haechan ketika pelukan mereka terlepas, "Eomma bisa buatkan cemilan kalau Eomma tahu."
Haechan terkekeh, "kejutan, dua anak ini ingin liburan katanya."
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] 𝐆𝐮𝐚𝐫𝐝𝐢𝐚𝐧 𝐀𝐧𝐠𝐞𝐥 •𝐌𝐚𝐫𝐤𝐡𝐲𝐮𝐜𝐤•
Fanfic"KAU IBU YANG BURUK" . . "EOMMAA MIANHEE" . . "Haechanie, maafkan aku" ..... Start: 8 Apr 2021 Finish: 12 Jul 2021 ⚠️⚠️⚠️ B×B jangan salpak!!