Haechan tersenyum bahagia ketika melihat Misun juga Ji-eun dari tempatnya terbaring, dirinya baru saja selesai menjalani operasi untuk mengeluarkan bayinya. Namanya Lee Jisun, bayi laki-laki mereka yang sehat.
"Kamu butuh sesuatu?"
Haechan menoleh, melihat kearah Mark yang duduk disampingnya sembari menggenggam tangannya, sesekali juga Mark akan mengecupi punggung tangannya tersebut.
"Mereka bahagia sekali punya mainan baru."
Haechan terkekeh, "mainan, dia itu anak mu."
Mark juga ikut terkekeh, ia membiarkan kedua anaknya sibuk memperhatikan Jisun yang memejamkan keduanya matanya, ya bayi itu sedang lelap sekali. Mark lebih memilih menemani Haechan yang masih terbaring lemah.
"Terima kasih Haechan, kamu menghadirkan kembali buah hati kita ke dunia ini, dan juga seorang jagoan." Mark lagi mengecupi punggung tangan Haechan.
Haechan sendiri menanggapinya dengan sebuah anggukan lemah, "anak kita sudah tiga ya, tidak terasa."
Mark tersenyum, ia menatapi wajah manis Haechan, meskipun pucat Mark beranggapan bahwa Haechan masihlah sangat manis. Mark bersumpah bahwa ia sangat mencintai Haechan melebihi apapun itu.
"Nanti buat lagi ya? Kita masih muda, banyak anak banyak rezeki."
Dan Mark mendapat satu pukulan telak di kepalanya, "aku baru saja melahirkan, jangan macam-macam Mark Lee!"
Mark mengaduh tapi akhirnya terkekeh, "hanya bercanda, aku tidak yakin bisa melihat mu kesakitan lagi nanti."
Haechan tersenyum, keduanya saling tatap satu sama lain, menunjukkan lewat tatapan masing-masing kalau mereka sangat mencintai satu sama lain. Haechan sendiri tidak menyangka jika semua yang ia lalui selama ini, suka duka selama berpisah dari Mark, dari orang yang ia sayangi akhirnya berbuah manis begini.
Keduanya sudah mendekat, hendak menyatukan kedua bibir apabila tangisan bayi tidak terdengar. Sontak saja keduanya kembali membuka mata, tersenyum satu sama lain. Menoleh ketika Misun berkata sedikit lantang kalau adik kecil mereka menangis.
"Mom sepertinya dia lapar."
Kata Ji-eun yang menatap tak tega kearah sang adik yang menangis kian kencang, begitupula dengan Misun yang menatap sedih kearah adiknya itu. Mereka belum bisa menggendong untuk membawa adik mereka itu kedelapan sang Ibu. Alhasil mereka hanya bisa menatapi dari dekat bagaimana Jisun yang menggeliat dengan mulut terbuka lebar, ya bayi itu menangis dengan sangat nyaring.
Mark yang berdiri, ia mengambil anak bungsunya, jagoannya yang sedikit tenang ketika sudah berada digendongnya, "kamu lapar, uhh anak Dadda sedang lapar ya?" Mark mencium sekilas pipi tembam Jisun. Lalu memberikannya pada Haechan untuk istrinya itu susui.
"Dad! Jangan lihat!" Ji-eun memprotes sang ayah yang melihat bagaimana ibu nya menyusui adik mereka.
"Kenapa?"
"Nanti Daddy bablas, ayo keluar! Biarkan Mommy menyusui adik bayinya." Ujar Ji-eun, ia sudah ribut menarik Mark agar keluar dari ruang inap Haechan ini, sedangkan Haechan hanya tertawa, ia melihat kearah Jisun yang cepat sekali menyusunya.
Tak lama Ji-eun kembali masuk, "Misunie kami ingin ke supermarket, apa kau mau ikut?"
"Belikan aku satu Ice Cream saja ya, Eomma tidak ada yang menjaga."
Ji-eun dengan cepat mengangguk, lalu kembali keluar. Menyisakan Misun juga Haechan yang menatapi Jisun yang masih kuat menyusu.
"Misun bahagia?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] 𝐆𝐮𝐚𝐫𝐝𝐢𝐚𝐧 𝐀𝐧𝐠𝐞𝐥 •𝐌𝐚𝐫𝐤𝐡𝐲𝐮𝐜𝐤•
Fanfic"KAU IBU YANG BURUK" . . "EOMMAA MIANHEE" . . "Haechanie, maafkan aku" ..... Start: 8 Apr 2021 Finish: 12 Jul 2021 ⚠️⚠️⚠️ B×B jangan salpak!!