Lembar Keduapuluh Satu #2

7.9K 841 55
                                    

"Lihat, anak itu aktif sekali", Renjun menatap Misun yang sedang bermain di Playground di sebuah Mall yang mereka singgahi.

"Haechan mendidiknya menjadi anak yang baik, dia manis sekali", ujar Jaemin. Kata-kata yang dibenarkan oleh Renjun.

Keduanya kemudian kembali berdiam diri, sibuk memperhatikan Misun yang terlihat sangat bahagia tanpa beban. Terkadang menjadi dewasa sangat melelahkan, ingin rasanya menjadi anak kecil saja agar tidak mengetahui apapun, hanya bermain dan bermain saja. Tapi apalah daya, waktu tidak dapat diputar untuk yang kedua kalinya dalam hidup.

Dalam lamunan mereka keduanya tersentak ketika suara yang cukup mereka kenal menyerukan nama Misun disana. Saling menoleh dan melirik adalah hal yang Jaemin juga Renjun lakukan, tidak tahu harus bagaimana ketika menyadari bahwa wanita paruh baya yang tak lain adalah Ibu dari Mark berjalan mendekat kearah mereka.

"Jaemin kan? Istrinya Jeno?", Tanya Ibu Mark pada Jaemin yang sedang duduk. Jaemin lantas tersenyum canggung menanggapi hal tersebut. Sedangkan Renjun, laki-laki itu sibuk memperhatikan interaksi antara Ji-eun juga Misun disana. Mengeryitkan alis ketika dua bocah itu sudah saling akrab, rasanya kepala Renjun mendadak mendidih mengetahui fakta tersebut.

Bagaimana bisa mereka dipertemukan seperti ini, Ji-eun anak angkat Mark, juga Misun adalah anak kandung laki-laki itu sendiri.

"Sedang apa disini?"

Jaemin tersenyum kaku, "menemani keponakanku"

Ibu Mark mengangguk, "apa seumuran dengan Ji-eun?"

Jaemin mengangguk sebagai responnya, keduanya kemudian kembali diam, tidak mendapatkan topik seringan apapun untuk terciptanya obrolan. Ingin rasanya segera pergi saja, tapi niatnya diurungkan ketika melihat Misun juga Ji-eun sedang asik bermian, ia tidak ingin menghilangkan senyum bahagia milik Misun.

Beberapa menit mereka sibuk dengan pemikiran masing-masing, sebenarnya Ibu Mark banyak membicarakan sesuatu, tapi Jaemin tidak terlalu menanggapinya, ia hanya mengkhawatirkan Misun, bagaimana kalau tiba-tiba saja Mark datang dan mengetahui keberadaan Misun yang sedang bersama dengan dirinya juga Renjun.

Kekhawatiran itu perlahan sirnah ketika kedua gadis kecil itu berlari menghampiri mereka bertiga.

"Halmoni lelah", ucap Ji-eun yang merengek pada Ibu Mark, dengan sigap Ibu Mark memberikan botol minum milik Ji-eun.

"Apa Misun juga haus?"

Misun menggeleng, "Apa boleh semangka?"

Jaemin juga Renjun terdiam, semangka? Untuk apa? Kenapa tiba-tiba?

"Misun mau semangka?"

Misun mengangguk, "tadi disana ada semangka main-mainan, Misun suka semangka Nana Imo"

"Benarkah?", Tanya Renjun antusias.

Misun mengangguk dengan semangat, "sangat sukaaa", serunya sambil menunjukkan deretan giginya yang lucu.

Mereka sibuk berbincang hingga melupakan dua orang lagi yang memperhatikan keduanya dengan tatapan yang sulit diartikan. Mungkin hanya Ibu Mark saja, karena Ji-eun, anak itu sudah kembali bermain memasuki Playground kembali.

"Apa dia keponakanmu?"

Jaemin mengangguk, menoleh pada Misun, "beri salam pada Halmoni-nya Ji-eun sayang"

Misun kemudian menoleh, sepertinya ia baru menyadari keberadaan Ibu Mark diantara merea, membungkuk dengan lucu Misun tersenyum menatap Ibu Mark yang tak lain adalah neneknya sendiri.

"Annyeong Halmoni, Lee Misun Imnida"

Ibu Mark terlihat belum merespon perkenalkan yang Misun lakukan, wajah Misun terlihat sangat familiar untuknya. Mirip dengan seseorang, pikirnya.

[END] 𝐆𝐮𝐚𝐫𝐝𝐢𝐚𝐧 𝐀𝐧𝐠𝐞𝐥 •𝐌𝐚𝐫𝐤𝐡𝐲𝐮𝐜𝐤• Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang