APRICITY 1

12.6K 854 14
                                    

Perkenalkan namanya Zahra Nur Khaulah biasa dipanggil dengan Ara, seorang anak tunggal yang tidak mempunyai teman untuk bercerita dimanapun dan kapanpun. Seorang anak perempuan yang senang memendam rasa kesalnya sendirian, jika dilampiaskan pun ia akan melampiaskan kekesalannya pada air mata di malam hari saat semua sudah tidur meskipun terkadang ada yang beranjak bangun dari tempat tidurnya dan membuka pintu kamarnya secara tiba tiba dan bertanya..

"Belum tidur ?"

Ara yang sedang memegang hp sambil tertidur pun langsung menghapus air mata yang ada di pipinya saat itu. Saat yang membuka pintu itu melihat mata Ara sembab dan merah ia bertanya

"Kenapa ? kamu nangis ya?" Tanya nya khawatir di pintu kamar.

Ara yang selalu tak mau terlihat menangis menjawab

"Hah iya ? baru selesai nonton drakor ini, ceritanya buat aku haru." Jawab Ara mengeles.

"Yaudah kalau begitu cepat tidur besok sekolah." Ucapnya dengan menarik selimut dan menyelimuti pada tubuh Ara.

"Iya." Jawabnya singkat.

Mama Ara menutup pintunya kembali, ya itu mama. Shani yang selalu sibuk dengan pekerjaan tanpa memperdulikan kasih sayangnya pada anak tunggal ini.

***

Ara sekolah di salah satu SMA Swasta Kota Jakarta, dan mengambil jurusan IPA. Katanya biar nanti cari kuliahnya gampang karena IPA itu mudah untuk masuk kemana - mana padahal kenyataannya tidak seperti itu. Apa daya anak tunggal harus mengikuti omongan kedua orangtuanya, karena prinsipnya tidak mau disalahkan jika terjadi apa apa dimasa depan nanti.

Saat awal masuk kelas 10, Ara sangat asing dengan orang orang di dalam ruangan itu, iyalah namanya juga siswi baru. Ara melihat banyak sekali kaka osis yang sedang sibuk mengurus siswa dan siswi baru yang akan melaksanakan masa orientasi.

Ara melaksanakan masa orientasi selama 1 minggu, bukan hal yang mudah karena lelah di dapat saat itu. Ara terkenal dengan sifat dingin dan pendiam, susah bersosialisasi adalah keahliannya.

"CEPAT BARIS! DISURUH BARIS DOANG LAMA KAYA GINI." Teriak salah satu osis yang tidak jauh dari Ara.

"HEH AYO BARIS, LELET BANGET!" Teriaknya lagi dan sontak membuat Ara terkaget dengan sentakan itu.

Ara cepat cepat baris dan merapihkan dasi SMP nya yang sedikit berantakan pagi itu.

"Aduh gue gabawa dasi lagi." Ucap perempuan yang berdiri dibelakang Ara

Ara sontak menoleh ke arah belakang melihat siapa yang tidak membawa dasi di hari pertama masa orientasi itu.

"Lu bawa dasi dua ngga ?" Tanya perempuan yang berada dibelakang Ara karena Ara membalikan tubuhnya.

"Ngga." Jawab Ara singkat lalu melihat lurus lagi ke depan.

Perempuan itu tidak membalas lagi perkataan ara yang dingin itu.

"RAPIHKAN PAKAIAN KALIAN! YANG TIDAK MEMAKAI ATRIBUT LENGKAP MAJU KEDEPAN!" Perintah Gaby panitia yang melaksanakan Program Kerja ini.

Panitia itu berjalan perlahan menuju satu satu siswa untuk memastikan bahwa siswa siswi barunya itu memakai atribut yang lengkap.

Gaby berhenti di salah satu siswi yang tidak menggunakan atribut lengkap. Ia membaca nametag yang berada di dada kanannya.

"Jessica Chandra, maju kedepan!" Perintah panitia tersebut pada Jessi yang berada tepat dibelakang Ara tadi.

"Baik ka." Jawab Jessi dengan nada yang lemah lembut dan takut.

Jessi melangkahkan kakinya untuk berjalan ke depan, dan tiba tiba Ara membungkuk mengambil sehelai kain yang berada di tasnya.

𝗔𝗣𝗥𝗜𝗖𝗜𝗧𝗬 [𝗖𝗛𝗜𝗞𝗔𝗥𝗔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang