Hari ini adalah hari terakhir Ara beserta teman temannya juga Chika berada di Bali, karena esok pagi mereka sudah harus meninggalkan pulau Bali ini.
Hari ini mereka akan mengunjuki GWK dan juga Tanah Lot yang berada di Bali. Pagi ini Ara lebih dulu bangun di bandingkan Chika, karena Chika yang memaksa Ara adiknya itu untuk tidur cepat.
Ara sudah siap dengan outfitnya yang serba hitam, ia melangkahkan kakinya ke luar kamar untuk menyiapkan sarapan untuk Chika dan teman temannya.
Saat keluar dari kamar Ara sudah melihat ada Jessi di dapur sedang memotong beberapa bahan untuk di masak, "Udah ada yang bangun ternyata." Ucap Ara kepada Jessi.
"Eh Raa, udah nih gue mau masak nasi goreng buat semuanya." Jawab Jessi.
Ara hanya mengangguk dan mengambil satu gelas untuk diisi air putih olehnya.
"Ka Chika pasti masih tidur ya ?" Tanya Jessi sambil membalikan tubuhnya agar melihat Ara.
"Iya kebo ye dia."
"Iya lah pasti masih ngantuk dia, orang kemarin gue liat jam 3 dia masih telfonan."
Ara mengernyitkan dahinya, "Hah ? emang iya ?"
"Lah elo yang sekamar gatau ?"
Ara menggelengkan kepalanya.
Kemarin malam tepat jam 12 Chika sudah memaksa agar Ara tidur lebih cepat, Chika mengambil hp Ara dan tidak memberikannya pada Ara. Di kamar itu hanya suara tv yang menemani mereka, sampai tak lama akhirnya Ara memejamkan matanya dan tertidur. Sedangkan Chika ketika akan menyimpan ponselnya di atas lemari pinggir kasur, tiba tiba saja ponsel itu berdering.
"Badrun ? ngapain nelfon jam segini." Gumam Chika dalam hatinya.
'Hallo.'
"Ada apa telfon jam segini ?"
'Gapapa, kangen aja sama suara lo. Gapapa kan gue telfon ? Ganggu ga ?'
"Emm, engga sih."
'Masih di Bali ?'
"Masih, besok kayanya gue balik."
'Cepet banget kaya kereta api.'
"Hehe."
Percakapan itu berlangsung hingga pukul setengah empat pagi hari entah bahasan apa yang membuat mereka sangat betah dengan ponsel yang terus berada di telinganya, saat itu Chika merasa haus ia beranjak dari kasurnya dan menuju ke ruang tamu untuk mengambil air mineral. Saat baru saja membuka pintu kamarnya, Chika terkejut melihat Jessi yang sudah berada di depan pintu kamar.
"Kamu ngapain di sini ?" Tanya Chika.
"Aku habis dari air ka, Ka Chika belum tidur atau baru bangun?"
Chika menggelengkan kepalanya, "Belum tidur."
"Lagi telfonan ya ?" Tanya Jessi saat melihat Chika menempelkan ponselnya di telinga.
Chika hanya tersenyum, "Yaudah deh ka aku ke kamar lagi ya mau tidur lagi lumayan ada berapa jam lagi."
"Iyaa Jecii."
Jessi melangkahkan kakinya meninggalkan Chika
"Yowis mening kita makan aja ? yang kebo biarin mati kelaparan aja." Celetuk Ara datar setelah mendengar cerita Jessi sebelumnya.
Ara mengambil satu piring untuknya dan mulai mengambil nasi goreng yang telah dibuatkan oleh Jessi, sedangkan Jessi meninggalkan Ara untuk membangunkan teman temannya termasuk Chika.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗔𝗣𝗥𝗜𝗖𝗜𝗧𝗬 [𝗖𝗛𝗜𝗞𝗔𝗥𝗔]
Dla nastolatków⚠️TYPO BERTEBARAN⚠️ 𝐌𝐞𝐧𝐮𝐫𝐮𝐭 𝐛𝐚𝐡𝐚𝐬𝐚 𝐥𝐚𝐭𝐢𝐧 "𝐀𝐩𝐫𝐢𝐜𝐢𝐭𝐲" 𝐦𝐞𝐦𝐢𝐥𝐢𝐤𝐢 𝐤𝐞𝐡𝐚𝐧𝐠𝐚𝐭𝐚𝐧 𝐦𝐚𝐭𝐚𝐡𝐚𝐫𝐢 𝐝𝐢 𝐦𝐮𝐬𝐢𝐦 𝐝𝐢𝐧𝐠𝐢𝐧. 𝐒𝐚𝐦𝐚 𝐡𝐚𝐥𝐧𝐲𝐚 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐤𝐢𝐬𝐚𝐡 𝐢𝐧𝐢 𝘁𝗼𝗸𝗼𝗵 𝐦𝐞𝐧𝐞𝐦𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐤�...