Chika dan Vivi sekarang sedang menyusuri jalanan Kota Jakarta untuk pulang dari SMA Taruna Jakarta.
"Lo bosen ya sama gue?" Tanya Vivi sedikit teriak agar Chika mendengar.
Chika menyimpan kepalanya di bahu Vivi.
"Hah ? Kaga." Jawa Chika.
"Atau lo udah nemu yang lain yang bikin lo nyaman lebih dari gue?"
Chika terdiam dan tidak menjawab lagi.
"Gue mohon lo tetep sama gue ya Chik, nyokap gue sayang banget sama lo, dia mau lo terus bareng gue Chik."
"Iya sayang." Jawab Chika menyimpan dagunya di bahu Badrun yang sedang membawa motor.
Badrun menarik tangan Chika sehingga sekarang seperti berpelukan.
Keduanya kini tengah berada di lampu merah salah satu kota Jakarta. Chika melamun apa yang harus dirinya lakukan, Chika harus berhubungan dengan Badrun dengan rasa kasihan atau mengejar Ara yang ia temui pertama kali saat masa orientasi? Entahlah, Chika belum menemukan jawaban yang tepat. Sekarang Chika hanya fokus untuk tetap bersama Badrun dan mempertahankan Ara agar tidak menghindarinya lagi.
Seperti memainkan memang, dua duanya dipertahankan oleh Chika. Entah yang mana yang akan merasakan sakit dikemudian hari, tapi Chika tidak mempunyai pilihan untuk sekarang biar waktu yang menjawabnya dikemudian hari.
***
"Mamaa." Ucap Mira pada Shani yang kini sedang membaca majalah di ruang tamunya."Miraaa, kamu kapan ke Indonesia?" Tanya Shani kaget saat melihat Mira.
"Kemarin mam, tapi mama kemarin gaada dirumah ya."
"Iya kemarin mama keluar kota."
"Byasalahh.." Ucap Ara menyindir mamanya yang memang selalu bepergian.
"Sini cerita sama mama sekarang gimana kamu disana ?"
"Aduh mam, Ara boleh dibawa ke sana ga ? Aku butuh banget anak nyebelin ini disana."
"Heh!" Protes Ara.
"Boleh sana kalau mau." Ucap Shani dengan bercanda.
"Ga deh nanti mama kesepian kalau gaada Ara." Jawab Mira dengan senyuman manisnya.
"Iya nanti mama mau sama siapa kalau Ara kesana ?" Tanya Ara.
"Sama Chika, nanti mama suruh Chika nginep disini tidur di kamar kamu."
"Hadeh, Ka Chika." Jawab Ara malas.
"Kenapa ? Lagi ada masalah ya sama Chika?" Tanya Shani pada Ara.
"Chika sape?" Potong Mira yang tidak tau apa apa.
"Onoh yang kemarin minta balik bareng."
"Ohh, namanye Chika."
Ara mengangguk.
"Mama tau, kamu nolak kan waktu Chika minta pulang bareng kamu kemarin ? Kenapa ? Ada apa kamu sama Chika ?"
"Iya lah orang aku mau main sama ka Miwa, iya kan kaa?"
"Tapi padahal kemarin seru loh raa kalau pergi bertiga, gue juga nambah relasi pertemanan gitu." Jawab Mira pada Ara.
"Awww.." Tambah Mira kesakitan karena kakinya diinjak oleh Ara.
"Bener bener lu yaa, ngapain lo injek kaki gue ?" Ucap Mira dengan kesal.
"Apaan si ka, alay lu keinjek doang itu."
"Keinjek doang keinjek doang, sakit kali ini lu nginjek pake tenaga."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗔𝗣𝗥𝗜𝗖𝗜𝗧𝗬 [𝗖𝗛𝗜𝗞𝗔𝗥𝗔]
Teen Fiction⚠️TYPO BERTEBARAN⚠️ 𝐌𝐞𝐧𝐮𝐫𝐮𝐭 𝐛𝐚𝐡𝐚𝐬𝐚 𝐥𝐚𝐭𝐢𝐧 "𝐀𝐩𝐫𝐢𝐜𝐢𝐭𝐲" 𝐦𝐞𝐦𝐢𝐥𝐢𝐤𝐢 𝐤𝐞𝐡𝐚𝐧𝐠𝐚𝐭𝐚𝐧 𝐦𝐚𝐭𝐚𝐡𝐚𝐫𝐢 𝐝𝐢 𝐦𝐮𝐬𝐢𝐦 𝐝𝐢𝐧𝐠𝐢𝐧. 𝐒𝐚𝐦𝐚 𝐡𝐚𝐥𝐧𝐲𝐚 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐤𝐢𝐬𝐚𝐡 𝐢𝐧𝐢 𝘁𝗼𝗸𝗼𝗵 𝐦𝐞𝐧𝐞𝐦𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐤�...