APRICITY 18

5.9K 702 46
                                    

Pagi ini Ara sedikit bangun lebih siang karena merasakan sakit pada semua area badannya.

"Jangan sekolah dulu ya, istirahat dirumah." Perintah Shani saat memasuki kamar Ara.

Ara mengangguk paham kepada Shani. Shani memberikan satu gelas susu dan 2 roti berisikan selai coklat untuk menjadi sarapan Ara pagi ini.

"Makasi mam."

Shani mengangguk. "Mama harus pergi ke Bali hari ini untuk event Misel, gapapa ?"

"Gapapa mam, udah biasa ko Ara ditinggal. Tapi Ara ikut buat anterin mama yayaya ?"

"Emang udah bisa jalan ?"

"Bisa." Jawabnya singkat.

Shani mengangguk dan mengizinkan Ara untuk ikut mengantarkannya ke Bandara. "

"Yaudah mama ke kamar ya mau siapin barang barang."

"Iyaa mam."

***
Sedangkan pagi ini Chika datang ke sekolah sedikit pagi untuk mengunjungi adik kelasnya terlebih dahulu, saat dilihat di pintu kelasnya meja Ara masih kosong dan belum ada tas Ara disana.

"Cari Ara ya kaa ?" Tanya Christy pada Chika secara tiba tiba dari arah belakang Chika.

Chika membalikan badannya untuk melihat siapa orang yang berbicara dengannya. "Iya, udah dateng dia ?"

"Dia gamasuk hari ini, sakit ka."

Chika mengangguk paham mungkin memang Ara sedang tidak enak badan karena kejadian kemarin dan Ara ingin menghindari dirinya dari panggilan BK karena lebam yang ada di wajahnya.

"Makasi yaa." Ucap Chika lembut hendak pergi meninggalkan Christy.

"Ka Chika.." Panggil Christy pada Chika.

Chika membalikan tubuhnya "Kenapa ?"

"Sampein sama pacar Ka Chika, jangan jahat jadi orang sampe mukulin temen aku kaya gitu. Kalau emang gasuka Ara deket sama Ka Chika, ya Ka Chika jauhin Ara aja." Ucap Christy polos seakan kalimat itu tak menyakiti hati Chika.

"Hhmm." Jawab Chika singkat dan pergi meninggalkan Christy.

Rupanya berita Ara yang dipukuli oleh Badrun sudah sampai ke telinga teman teman Ara, meskipun bukan Chika yang melakukannya ia sangat malu dan sakit dengan ucapan Christy tadi.

"Chika." Panggil Badrun dan sedikit berlari saat Chika sedang berjalan di lorong sekolah menuju ke kelasnya.

Chika menghiraukan panggilan Badrun, tanpa sedikitpun menengok ke arahnya.

"Chika dengerin aku."

Badrun menarik sebelah tangan Chika dan memeluk Chika dengan erat.

"Maafin aku, maaf kalau udah bikin kamu kecewa. Maaf aku kemarin kelepasan Chika." Jelas Vivi pada mantan kekasih nya itu.

Chika tidak merespon sedikitpun perkataan Vivi.

"Aku bawa ini buat kamu, kamu terima yaa sebagai permintaan maaf aku sama kamu." Badrun memberikan satu buah coklat dan setangkai bunga mawar.

"Kamu kira aku udah mati dibawain bunga kaya gini ?" Tanya Chika dengan ketus dan tidak mau menerima pemberian Badrun.

"Maaf Chik, aku janji aku gakan ngelakuin hal yang sama lagi."

"Keputusan aku udah bulat, aku maafin kamu. Tapi engga buat balikan." Ucap Chika sedikit melangkahkan kakinya.

"Oke kalau gitu, kasih aku kesempatan buat bicara berdua sama kamu di taman biasa sepulang sekolah. Setelah itu aku gaakan pernah ganggu kamu lagi Chik."

𝗔𝗣𝗥𝗜𝗖𝗜𝗧𝗬 [𝗖𝗛𝗜𝗞𝗔𝗥𝗔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang