APRICITY 14

6.3K 722 29
                                    

Saat Ara selesai dengan Coffe dan Donatnya ia memutuskan untuk pulang dan mengganti bajunya yang kotor karena ketumpahan tadi.

Ia menaiki salah satu taxi online yang berada di Kota Jakarta.

"Makasih pa, kembaliannya buat bapa aja." Ucap Ara saat memberikan ongkosnya.

"Makasih neng."

"Sama sama paa."

Ara pergi meninggalkan halamannya untuk masuk ke dalam rumah.

"Ngapain Ka Chika kesini?" Tanya Ara dingin pada saat melihat Chika berada di sofa ruang tamu Ara.

"Gue kan udah bilang kalau gue bakalan ke rumah."

"Lah emang gue iyain?"

"Yauda si orang gue udah disini."

Ara memalingkan wajahnya malas.

"Mau ngomong apa ? Cepet ngomong." Perintah Ara pada Chika.

"Tapi lo harus nepatin janji setelah gue ngomong ini."

"Apa ?"

"Janji dulu." Ucap Chika memberikan kelingkingnya pada Ara.

Ara dengan malas membalas kelingkingnya pada Chika

"Janji ya raa."

"Pertama gue mau minta maaf sama lo. Maaf kalau gue punya salah sama lo sampe sampe lo ngehindarin gue. Kedua maaf gue yang gabilang kalau gue udah punya doi. Ketiga maaf gara gara gue lo dibilang orang pelampiasan gue."

"Terus ?" Tanya Ara.

"Jawaban lo cuman itu doang?"

"Iya dimaafin, udah kan?"

"Belom."

"Terus apa lagi? Gue mau tidur." Ucap Ara kesal sambil menggaruk rambutnya yang tak gatal.

"Gue mau lo balik jadi Ara yang dulu, yang pertama gue kenal. Lo mau kan ? Lo udah janji sama gue, jangan hindarin gue lagi raa. Gue gabisa." Ucap Chika dengan tulus dan mata yang sudah berkaca kaca.

Ara hanya terdiam mematung, tidak tahu apa yang harus ia keluarkan dari bibirnya. Jika saja Chika tidak mempunyai pacar mungkin Ara masih mau dekat dengan kaka kelasnya.

"Gimana kalau ka Vivi marah sama gue ? Gimana kalau orang orang bilang kalau gue gatau malu masih deketin lo?"

"Ka lo harusnya ngerti, posisi lo sekarang apa ? Pacar Ka Vivi kan ? Jalanin sesuai posisi lo ya."

"Tapi gue gabisa liat lo yang terus ngehindar dari gue, gue mau lo sama gue itu kaya lo sama Ka Mira."

"Gaada yang bisa gantiin posisi Ka Miwa di hidup gue ka."

"Gue gabilang gue bakalan gantiin posisi Ka Mira di hidup lo, gue cuman pingin lo ga ngehindar dari gue dan layaknya adik kaka kaya lo sama Ka Mira." Ucap Chika dengan air matanya yang tiba tiba keluar.

Ara terdiam kembali saat melihat Chika mengeluarkan air mata, dirinya berfikir tidak ada salahnya Ara berhenti menghindari Chika dan perlahan membiasakan diri dengan Posisi Chika yang sudah mempunyai Pacar. Namun Ara juga harus menjaga perasaan Vivi pacar dari Chika.

"Oke, gue gaakan ngehindar lagi."

"Janji ?" Tanya Chika memberikan kelingkingnya pada Ara.

"Janji." Jawab Ara membalas kelingking yang diberikan oleh Chika tadi.

***
Pagi ini Ara sudah bersiap dengan seragam yang rapih untuk berangkat ke sekolahnya. Dirinya sengaja bangun pagi agar bisa menyiapkan sarapan paginya sebelum pergi sekolah.

𝗔𝗣𝗥𝗜𝗖𝗜𝗧𝗬 [𝗖𝗛𝗜𝗞𝗔𝗥𝗔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang