APRICITY 17

6.3K 728 71
                                    

Chika menunggu Vivi yang katanya akan menjemputnya, sudah setengah jam lebih setelah teman temannya pulang Chika menunggu sendirian di lobby SMA Taruna Jakarta. Namun, Vivi belum juga menjemput Chika bahkan di telfon pun Vivi tidak mengangkatnya.

"Kemana sih Badrun."

"Gue balik sendiri deh."

Chika melangkahkan kakinya untuk pergi dari Lobby sekolahnya itu karena Badrun yang tidak kunjung datang.

"Ka Chikaa, hhhh.. hhh.." Panggil Zee pada Chika sambil mengatur nafasnya yang tak karuan.

"Kenapa ?"

"Araa kaa, Araa."

"Kenapa Araa?"

"Ara disiksa abis abisan sama ka Badrun."

Chika membulatkan matanya, pantas saja Badrun tidak menjemputnya ternyata..

"Dimana ?" Tanya Chika pada Zee dengan terburu buru.

"Ayo ikut aku." Ajaknya dan berjalan dengan cepat.

Tidak lama akhirnya Chika menemui Ara yang sudah babak belur oleh Badrun, kedua mata Chika dan Badrun saling bertemu dan menatap satu sama lain.

"APA APAAN INI ?" Tanya Chika dengan lantang.

"Kamu yang apa apaan ? Udah aku bilang jangan pernah macem macem. Nyatanya apa ? Kamu berduaan kan sama nih bocah? Pake elus elus kepala segala. Pacar kamu siapa ? Gue bukan dia!" Teriak Badrun di depan Chika, Zee dan Dey.

Ternyata Badrun sudah ada di sekolah saat ara mengacak acak rambut Chika, Badrun tak terima akan hal itu. Saat Ara pergi meninggalkan lingkungan sekolahnya Badrun membawa Ara dengan kasar ke taman yang tak jauh dari sekolah. Ia menghantam habis habisan Ara tanpa memberi celah untuk Ara, untungnya ada Zee dan Dey yang juga sama sama sedang di perjalan untuk pulang.

Zee dan Dey menghentikan perjalanannya untuk membantu Ara yang sudah tidak karuan.

"Harus kaya gini ?" Tanya Chika dengan matanya yang sudah berkaca kaca.

"Aku udah bilang sama kamu Chika, jangan pernah deket dia kalau kamu gamau liat dia lebih sakit dari pada kemarin."

"Drun, aku udah cape sama kamu yang selalu toxic kaya gini. Dulu Gita, sekarang ?"

"Chik, kamu harus tau kalau aku sayang sama kamu. Aku gamau kamu kenapa napa sama yang lain."

"Justru kamu yang buat aku kenapa napa." Ucap Chika dengan nada yang tinggi dan kesal kepada Badrun.

"Aku mau.. aku mau kita putus." Ucap Chika dengan lantang.

"Chik, kamu harus dengerin penjelasan aku."

"Setelah apa yang kamu perbuat ini, kamu mau jelasin apalagi ke aku? Cukup Gita yang pindah sekolah gara gara kamu. Aku gamau Ara ngulang hal yang sama karna ulah kamu." Tangis Chika pecah saat dirinya mengingat Gita yang sama sama di habisi oleh Badrun sebelum adanya Ara dan membuat Gita memutuskan untuk pindah keluar kota bersama keluarganya.

"Cukup, cukup buat aku ngerasain hubungan yang toxic sama kamu drun. Entah dengan alasan orang tua kamu yang sayang akupun aku bakalan berhenti dan gapernah mau jadi pacar kamu lagi." Chika tak menahan air matanya yang terus keluar, semakin deras dan kencang air mata itu keluar dari matanya.

𝗔𝗣𝗥𝗜𝗖𝗜𝗧𝗬 [𝗖𝗛𝗜𝗞𝗔𝗥𝗔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang