APRICITY 39

5K 620 71
                                    

JANGAN LUPA VOTE & KOMENNYA GAIS HEHEHEHE

***

Ara membuka matanya perlahan, mengangkat kepala yang ia simpan di atas meja belajarnya. Dengan mata yang sipit Ara menengok ke arah kanan dan kiri, "Kathrin.." Panggil Ara.

"Kenapa Ra ? gue di dapur lagi bikin sarapan. Lirik lagu lo udah beres tuh gue tempel di tembok meja belajar." Teriak Kathrin dari dapur.

Ara menggaruk belakang kepalanya, "Atin hebat banget, bikin lirik cuman semalem." Kata Ara di dalam hatinya.

Ara mengambil kertas yang di tempel oleh sedikit lem kertas di tembok meja belajarnya, membaca lirik itu secara perlahan mendalami arti lirik yang di tuliskan oleh Kathrin. Sebelumnya Ara memang membantu Kathrin untuk membuat lirik, tapi setelah matanya memerah dan merasa ngantuk Ara memilih untuk memejamkan matanya di atas meja meninggalkan Kathrin membuat lirik lagu sendirian.

"Bagus." Ucap Ara sambil melihat Kathrin yang sudah berdiri di sampingnya.

"Itu bait pertama sama bait ke dua kan buatan kamu, selebihnya kalau ada kata yang kurang srek kamu boleh revisi ko Raa." Jawab Kathrin sambil tersenyum.

Ara menganggukan kepalanya, mencari lirik yang tidak pas menurut dirinya. "Kalau di butakan ini di ubah jadi membutakan boleh ?"

"Boleh ko, kenapa mesti ga boleh."

"Oke."

'Klik'

Ara memijit ujung pulpen yang sedang di pegang olehnya, mencoret dua kata dan menulis satu kata yang baru.

***

Siang ini Chika menerima ajakan Badrun untuk jalan karena Ara yang tidak memberikan kabar sedikit pun pada Chika. Badrun menjemput Chika di depan halaman rumahnya dengan outfit yang sangat rapih.

Badrun memberikan helm yang kemarin sempat di pakai oleh Chika untuk mengantarkannya pulang. "Kemana ?" Tanya Chika pada Badrun.

"Kita nonton bioskop ?"

Chika menganggukan kepalanya, "Boleh."

Badrun menyalakan mesin motornya dan mulai menjalankan motor kesayangannya, sepanjang jalan Chika hanya diam tanpa membuka pembicaraan. Ia terus bolak balik membuka hpnya, berharap agar ada notifikasi yang di berikan dari Ara untuknya. Sedari malam Chika menunggu itu, namun sampai saat ini Chika tidak mendapatkan notifikasi itu.

"Kenapa ? kayanya gelisah gitu." Tanya Badrun sambil melihat spion motornya.

Chika menggelengkan kepalanya, "Gapapa."

Badrun kembali diam dan tidak lama setelah itu ia berhenti di salah satu minimarket, "Ngapain ?" Tanya Chika yang heran tiba tiba berhenti di mini market.

Badrun membuka helm fullface nya menuruni motor dan mematikan mesin pada motor hitam doff nya itu.

"Mau ikut ?"

Chika menggelengkan kepalanya.

"Yaudah tunggu." Jawabnya sambil membalikan badan meninggalkan Chika di parkiran motor.

Dengan waktu 10 menit, Badrun sudah kembali menemui Chika dengan membawa satu kresek yang berisikan coklat dan ice cream.

"Nih." Ucapnya sambil memberikan kresek yang sedang di pegangnya.

"Apa ini ?"

"Coba liat apa ? ga mungkin kan kalau aku kasih kamu bom ?"

Chika sedikit tersenyum melihat Ice Cream Favoritenya ada di dalam kantong kresek, "Aaaa ice cream kesukaan akuu! ko kamu masih inget ?"

𝗔𝗣𝗥𝗜𝗖𝗜𝗧𝗬 [𝗖𝗛𝗜𝗞𝗔𝗥𝗔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang