Malam ini, selepas magrib dan semua yang muslim menjalankan ibadahnya kini mereka memasuki mobil menuju ke pantai Jimbaran.
Dengan memakai baju yang serba putih dan celana hitam mereka akan melaksanakan makan malam disana.
"Kenapa bajunya harus putih putih ? kenapa engga ijo aja ?" Tanya Christy.
"Lo aja sono pake ijo, gue sih ogah!" Tolak Olla pada Christy.
"Tapi keren ko pake baju putih putih kaya orang couplean iii gemes." Ucap Jessi.
"Jimbaran ya non ?" Tanya Pa Wahyu kepada Ara.
Ara mengangguk dan mengiyakan perkatan Pa Wahyu.
Setelah melewati waktu yang lumayan di dalam mobil, kini mereka tiba di pantai Jimbaran.
Deburan ombak malam hari sangat terdengar jelas di telinga, mereka duduk di kursi yang sudah di pesan oleh Ara dan juga sudah di isi oleh lilin yang menyala.
"Raa! mewah banget." Ucap Lulu saat melihat konsep Dinnernya kali ini.
"Wah gila sih Ara." Tambah Eli.
Ara mengembangkan senyumannya, "Semoga lo pada bisa have fun yaa di liburan ini. Jangan sedih sedihan oke ?"
"OKEE."
Ara mengeprok kedua tanganya yang bertujuan agar sang pelayan membawa makanan ke atas meja.
"Ini buat makanannya." Ucapnya sambil menyimpan makanan yang sangat banyak.
"Ayo makan." Ajak Ara.
Semua mengambil makanannya kecuali Chika, "Kenapa lagi ?" Tanya Ara.
Chika menggelengkan kepalanya.
"Makan yaa ? gue ambilin."
Chika menggelengkan kepalanya lagi.
"Kaka icaa.."
"Gue suapin ? yayayaa ? sebentar." Ucapnya mengambil makanan ke dalam piringnya.
"Aaaa." Ucap Ara memberikan sesuap sendok ke dalam mulut Chika.
"Ka Chika kenapa ?" Tanya Jessi kepada Ara.
"Gatau nih Kaka Ica katanya kenapa kaa ? jawab dong nihh Jessi nanya."
Chika melirik kepada Jessi dan tersenyum tipis, "Gapapa lagi ngga mood aja ini."
"Makan dulu, udah makan kita jalan jalan di pinggir pantai oke ?" Ucap Ara berbisik kepada Chika.
Dengan cepat Chika mengangguk.
Setelah selesai dengan makanannya, Ara mengajak Chika untuk berjalan di pinggir pantai dan berpamitan sebentar kepada teman temannya.
"Sebentar yaa."
"Iya gapapa ngebutem aja udah sonoo." Ledek Olla kepada Ara.
Ara hanya tersenyum dan meninggalkan teman temannya.
"Masih mikirin yang tadi ?" Tanya Ara sambil menendang pasir yang ada di kakinya.
Chika hanya terdiam.
"Seemangnya kalau kita lostcontac karna kesibukan masing masing, lo tetep jadi kaka gue. Gue gaakan pernah lupa sama lo."
"Terus lo ga pernah balik lagi sama gue, gitu kan ?"
"Allahu, ini orang kenapa overthinking banget siii." Ucap Ara yang sudah stress dengan ke overthinkingan Chika.
Di dekat deburan ombak ini Sepatu Chika dan Ara terkena air dan pasir laut. "Gue juga udah janji kan tadi sore, jangan gini terus ya ? kita have fun disini."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗔𝗣𝗥𝗜𝗖𝗜𝗧𝗬 [𝗖𝗛𝗜𝗞𝗔𝗥𝗔]
Teen Fiction⚠️TYPO BERTEBARAN⚠️ 𝐌𝐞𝐧𝐮𝐫𝐮𝐭 𝐛𝐚𝐡𝐚𝐬𝐚 𝐥𝐚𝐭𝐢𝐧 "𝐀𝐩𝐫𝐢𝐜𝐢𝐭𝐲" 𝐦𝐞𝐦𝐢𝐥𝐢𝐤𝐢 𝐤𝐞𝐡𝐚𝐧𝐠𝐚𝐭𝐚𝐧 𝐦𝐚𝐭𝐚𝐡𝐚𝐫𝐢 𝐝𝐢 𝐦𝐮𝐬𝐢𝐦 𝐝𝐢𝐧𝐠𝐢𝐧. 𝐒𝐚𝐦𝐚 𝐡𝐚𝐥𝐧𝐲𝐚 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐤𝐢𝐬𝐚𝐡 𝐢𝐧𝐢 𝘁𝗼𝗸𝗼𝗵 𝐦𝐞𝐧𝐞𝐦𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐤�...