Hallo, selamat membaca karya fiksi ini ya! Bacanya sambil dengerin musik ini deh sampe bawah hihi.
'Tringg.. tringg.. tringg'
Ponsel Ara terus saja berbunyi di atas nakas, Ara yang mulai terganggu mendengar dering telfonnya terbangun dan meronggoh ponselnya di atas nakas.
Matanya yang sipit sedikit demi sedikit membuka untuk melihat siapa yang menelfon pada malam hari ini.
"Opung, ngapain dia telfon gue jam segini." Ucapnya saat melihat terdapat 10 panggilan tak terjawab dan 30 pesan.
Ara yang kaget dengan itu langsung mengubah posisinya menjadi duduk, ia menelfon balik Mira untuk menanyakan ada apa sampai panggilan dan pesan yang di dapatkan oleh Ara banyak sekali.
"Hallo, ada apa ? gue kebangun barusan karna telfon lo."
Dengan suara yang sesegukan Mira menjawab pertanyaan Ara, "Papa lo Raa."
"APA ? PAPA GUE KENAPA ?" Kata Ara dengan emosi yang memuncak.
"Papa lo, kecelakaan waktu mau balik ke Jakarta dan sekarang lagi koma Raa. Gue ga tau harus ngasih tau keadaan ini sama lo gimana. But, mama terus - terusan ngga sadarin diri disini hiks."
Ara sudah panik dan tidak tahu harus melakukan apa, ia membuka salah satu aplikasi untuk membeli tiket pesawat. Ia harus segera pulang ke Indonesia sekarang untuk bisa melihat keadaan papanya yang jarang sekali ia temui bahkan terbilang tidak pernah bertemu dengan papanya karena urusan pekerjaan.
"Oke jam 3 gue ambil." Ucapnya saat melakukan pembayaran.
Setelah melakukan pembayaran tiket Ara segera membereskan barang – barang yang akan di bawa olehnya ke Jakarta. Ia tidak tidur selagi menunggu, matanya terus saja melihat kepada jam dinding dan tidak lupa untuk selalu bertukar kabar dengan Mira yang berada di Indonesia.
Ara melihat ponselnya dan pagi ini ia ada kelas bersama Mr. Smith. Tapi Ara tidak mungkin mengabarinya nanti pagi, karena di waktu pagi nanti Ara sudah take off.
"Kathrin." Ucapnya lirih.
Ara :
Kathrin, gue harus balik ke Indonesia hari ini karena ada berita buruk di sana. Tolong sampaikan sama Mr.Smith kalau aku izin buat beberapa hari ke depan. Jadwal kelasnya minta di ganti aja, pulang aku dari Indonesia aku ganti semua kelasnya. Thanks.
Ara terus saja melihat jam pada dindingnya hingga jam menunjukan pukul 00.30. dirinya mandi memakai pakaian yang rapih dan membuat sedikit sereal untuk mengganjal perutnya.
Bandara London City, 02.00
Ara mendorong koper kecilnya dengan sangat cepat, matanya sangat merah karena air matanya terus saja bercucuran mengingat apa yang di katakana oleh Mira di telfon. Ara sangat takut dengan keadaan ayahnya. Meskipun ayahnya tidak selalu berada di sampingnya, percayalah ia adalah sosok pria pertama yang sangat dicintai olehnya. Hingga akhirnya ia memasuki pesawat sesuai dengan tiket penerbangan dan akan take off beberapa menit mendatang.
***
JAKARTA, 17.00
Badrun dan Chika hari ini akan pergi untuk jalan jalan. Sesuai dengan janji mereka kemarin, ini adalah kencan pertamanya setelah beberapa bulan mereka putus.
Badrun menjemput Chika di halaman rumahnya, dengan pakaian yang serba hitam. "Hai sayang." Sapa Badrun kepada Chika yang sudah cantik dan rambut yang di gerai.
![](https://img.wattpad.com/cover/269396476-288-k651108.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗔𝗣𝗥𝗜𝗖𝗜𝗧𝗬 [𝗖𝗛𝗜𝗞𝗔𝗥𝗔]
Teen Fiction⚠️TYPO BERTEBARAN⚠️ 𝐌𝐞𝐧𝐮𝐫𝐮𝐭 𝐛𝐚𝐡𝐚𝐬𝐚 𝐥𝐚𝐭𝐢𝐧 "𝐀𝐩𝐫𝐢𝐜𝐢𝐭𝐲" 𝐦𝐞𝐦𝐢𝐥𝐢𝐤𝐢 𝐤𝐞𝐡𝐚𝐧𝐠𝐚𝐭𝐚𝐧 𝐦𝐚𝐭𝐚𝐡𝐚𝐫𝐢 𝐝𝐢 𝐦𝐮𝐬𝐢𝐦 𝐝𝐢𝐧𝐠𝐢𝐧. 𝐒𝐚𝐦𝐚 𝐡𝐚𝐥𝐧𝐲𝐚 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐤𝐢𝐬𝐚𝐡 𝐢𝐧𝐢 𝘁𝗼𝗸𝗼𝗵 𝐦𝐞𝐧𝐞𝐦𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐤�...