Jung's 5

6.3K 652 23
                                    

Warn : Markhyuck moment!







Hari ini kuliah Mark sedang kosong, jadi ia memilih untuk quality time bersama dengan Chani mengingat kedua anak tersebut belakangan ini memang jarang bertemu.

"Morkieee~"

Mark terkekeh saat Chani menghampirinya dengan riang. Ah, ia sangat merindukan baby pudunya ini..

Dengan gemas Mark pun mencubit pelan pipi lubernya itu, "hari ini mau kemana?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan gemas Mark pun mencubit pelan pipi lubernya itu, "hari ini mau kemana?"

"Kemana aja yang penting sama kamu"

"Hmm. gimana kalo kita belanja? Aku liat LV lagi keluarin hoodie couple gitu"

"Setuju!" Pekik Chani.

Mark pun mulai menjalankan mobilnya meninggalkan area sekolah. Oh ya omong-omong soal Chani, gadis itu sekarang sudah tingkat tiga menengah atas bersama dengan Nana.

Setelah menempuh perjalanan sekitar tiga puluh menit, kini keduanya telah sampai pada salah satu mall besar dikawasan bundaran HI.

Mark dengan sayang menggenggam jari jemari Chani menelusuri pusat perbelanjaan. Mereka membeli sekitar tiga barang, diantaranya sepatu, hoodie, hingga topi dimana semuanya adalah barang couple.

Memang secinta itu Mark pada Chani hingga dirinya ingin selalu memiliki barang yang samaan dengan sang pacar.

Tak tanggung-tanggung, belasan juta telah Mark keluarkan untuk menyenangkan Chani. Eits, tapi tunggu dulu. Pacaran mereka ini tidak selalu Mark yang mengeluarkan uang, melainkan Chani juga melakukan hal yang sama. Karena menurut mereka pacaran itu tidak seharusnya gift and gift, melainkan take and gif. Begitu prinsip pacaran mereka.

Ya. bisa dibilang ada saatnya Mark membelikan sesuatu untuk Chani, dan ada saatnya Chani membelikan sesuatu untuk Mark.

"Morkie, laper nih. Makan yuk"

Ah iya, Mark hampir saja lupa mengisi perutnya karena saking asiknya belanja. Apalagi Mark tidak ingin sampai Chani kelaparan saat jalan dengannya, bisa-bisa ia diamuk Jo kalo berat badan anak kesayangannya ini turun.

Padahal sehari tidak makan belum tentu berat badan bisa langsung turun drastis kan? Memang ada-ada saja😂

"Morkie mau makan apa?" Tanya Chani saat melihat menu.

"Samain kaya kamu aja"

"Oke"

Sambil menunggu pesanan, Mark dan Chani mulai bercerita tentang kegiatan-kegiatan mereka. Dari mulai Mark bercerita tentang kuliahnya, hingga Chani yang bercerita tentang sekolahnya.

Disaat mereka masih asik bertukar cerita, tiba-tiba seseorang menepuk pundak Mark dengan senyum ramah.

"Loh, Stella"

"Hai Mark"

"Hai juga, Stell. Lo ngapain kesini? Oh ya duduk dulu, duduk"

Stella pun duduk dihadapan Mark dan Chani, "gue lagi cari buku, lo sendiri?"

"Biasa lah, quality time. Eh iya kenalin nih namanya Chani, cewe gue"

Chani pun tersenyum dan mengulurkan tangannya pada Stella, kemudian dibalas dengan gadis itu.

Oh udah punya pacar ternyata, urusan kecil lah -batin Stella.

"Kenalin, aku Chani" Ucapnya, "Gue Stella" balasnya.

"Kamu temen kampusnya Mark?" Tanya Chani.

"Iya.. cuma gue di jurusan hukum" Jawab Stella hanya diangguki Chani.

Tak berapa lama pesanan Mark dan Chani pun datang.

"Lo udah makan, Stell? Kalo belum lo pesen aja, biar gue yang bayar" Ucap Mark.

"Gue udah makan, paling pesen minum aja"

Akhirnya setelah pesanan mereka datang semua, mereka mulai ngobrol-ngobrol santai.

Disitu Stella terus saja mengajak ngobrol Mark tanpa memperdulikan Chani yang berada tepat di sebelahnya. Dari yang Chani liat, Stella ini selalu saja mendominasi Mark agar terus menanggapinya dan membuat Chani terabaikan.

Disini kan Chani ingin berduaan dengan Mark, tapi karena kehadiran Stella malah membuatnya jadi seperti pihak ketiga. Menyebalkan!

"Morkie.. disini tuh yang jadi pacar kamu itu aku, atau dia sih?!" Ketus Chani menatap tak suka pada Stella.

"Kok kamu ngomong gitu? Udah jelas kamu itu pacar aku"

"Terus kenapa aku dicuekin?"

Nahkan jika Chani sudah merajuk seperti ini maka akan susah untuk membujuknya. Oh gawat, jangan sampai Jo melihat ini.

"Maaf ya sayang, aku cuma lagi bantuin Stella aja buat tugasnya" Jelas Mark dengan lembut.

"Yaudah jangan cuekin aku lagi, aku juga mau ngobrol sama kamu!"

"Iya-iya sayang, uuu~ baby pudu Morkie ngambek"

Melihat Mark bermesraan dengan Chani, membuat Stella menatapnya tak suka. Maka tanpa kekurangan ide, Stella kembali bertanya-tanya pada Mark dan membuat Chani diabaikan lagi.

Karena Chani tidak menyukai keadaan seperti ini, ia pun berdiri dari duduknya membuat Mark dan Stella menatapnya.

"Aku mau pulang" Dingin Chani.

"Loh, kok pulang? Kamu belum abisin makanannya, sayang"

Chani berdecak malas. Jangan menghabiskan, disentuh saja tidak makanan itu. Chani sudah tak nafsu makan melihat Stella selalu mencari perhatian Mark.

"Kamu mau anterin aku apa ngga? Kalo ngga, biar aku pulang naik taksi"

"Eh sayang, tunggu"

Mark pun langsung mengejar Chani dengan beberapa barang belanjaannya yang cukup banyak. Ribet sekali rasanya berlari sambil menenteng beberapa paper bag besar.

Namun saat Mark dan Chani pergi menjauh, Stella terkekeh kecil sambil menatap tajam punggung Chani.

* * *

Selama diperjalanan pulang Chani terus saja mendiami Mark tanpa alasan membuat anak laki-laki itu jadi bingung sendiri. Seingat Mark, dari tadi dirinya tidak membuat kesalahan apa-apa pada Chani. Tapi kenapa gadis itu mendiaminya?

Sampai mereka tiba dikediaman keluarga Suh, Chani langsung saja keluar dari mobil tanpa membuka mulutnya.

"Eh mbul udah pul-- lah, gue dilewatin"

Dery langsung bergumam saat Chani melewatinya begitu saja. Tumben sekali adiknya itu pulang dengan wajah cemberut, biasanya wajah ia sumringah bila sedang bersama Mark.

"Der, adek lo kenapa sih?" Tanya Mark saat dirinya sudah berada didepan pintu rumah.

"Lah sih kenapa lo nanya gue? Harusnya gue yang nanya, lo apain adek gue?"

"Gue ngga apa-apain dia, Der. Tau-tau dia diemin gue"

"Ngga mungkin adek gue diem tanpa alasan, Chani bukan tipikal orang kaya gitu"

Oh tentu saja Dery tau betul habit adiknya ini. Chani itu anak yang ceria, dia akan marah jika dirinya benar-benar merasa jengkel.

"Terus gue harus gimana dong biar dia ngga diemin gue? Baru kali ini gue di diemin dia" Lirih Mark.

"Yaudah nanti biar gue tanya dia deh" Kemudian Dery maju satu langkah dan berbisik ditelinga Mark, "Gue cuma ingetin kalo pawangnya Chani galak, lebih baik lo hati-hati"

Step Mother For Jung's || After Married(✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang