Jung's 51

3.9K 400 25
                                    

"Mark, tunggu!"

Si punya nama membalikan badannya saat Yeri menarik tangan anak itu, "apa lagi?!"

"Lo kenapa tinggalin gue di mall tadi? Kalo gue nyasar gimana, mikir ngga sih lo?!" Sentak Yeri.

Iya, tadi setelah Chani menarik Dery pergi, Mark juga langsung meninggalkan Yeri begitu saja tanpa memikirkan bagaimana caranya ia pulang. Dan untung saja gadis itu memiliki alamat lengkap rumah Jay dalam ponselnya sehingga Yeri pulang menggunakan taksi.

"Terus gue peduli? Lagian ngapain juga gue harus mikirin lo? Lo udah gede! Lo bisa urus diri lo sendiri!"

"Tapi gue sepupu lo! Kalo ada apa-apa sama gue disini gimana, hah?!"

"Ya buktinya lo ngga kenapa-kenapa kan? Ngga usah lebay!"

Mark kembali melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah sebelum Yeri bersuara,

"Gue dateng jauh-jauh kesini karena mau ketemu lo! Bukan liat lo mesra-mesraan sama cewe lo itu!"

Mark terkekeh, "siapa yang suruh lo kesini, hm? Ngga ada kan?"

"Tapi gue ngga suka liat lo sama cewe itu terus!"

"Cukup ya, Yer! Gue sama lo itu cuma sepupuan dan jangan pernah lo anggap lebih segala perlakuan gue ke lo, karena sampai kapan pun gue ngga pernah ada rasa lebih buat lo selain rasa peduli antara sepupu! Jadi buang jauh-jauh khayalan lo itu! Paham!"

Mark rasanya sudah habis kesabaran menghadapi sikap Yeri. Mark memang menyayanginya, tapi hanya rasa sayang pada sesama saudara. Tidak ada perasaan khusus untuk Yeri selain sebagai sepupu. Namun tidak dengan Yeri, sepertinya anak itu mananggapi hal tersebut dengan salah hingga Yeri bisa menyimpan perasaan pada Mark.

Mendengar bentakan Mark membuat Yeri menunduk, sekuat tenaga menahan agar air matanya tak jatuh membasahi pipinya.

"Sorry, Mark" cicitnya, "--maaf kalo gue terlalu ikut campur soal hubungan lo. Gue cuma terlalu sayang sama lo sampe-sampe gue cemburu ke sepupu sendiri"

Mark diam menatap Yeri dengan datar. Sebenarnya ia juga ada perasaan tidak tega karena meneriaki sepupunya sendiri. Tapi mau bagaimana lagi, jika Mark tidak begitu pada Yeri maka sampai kapan pun Yeri tidak akan sadar akan perlakuannya itu.

"Gue janji ngga akan ganggu lo sama Chani lagi. Tapi tolong maafin gue, Mark. Gue janji bakal jaga sikap, hiks.. maafin gue"

Mark menghela nafasnya saat Yeri malah menangis. Dengan rasa sedikit bersalah, Mark membawa Yeri dalam pelukannya. Mengelus pundak gadis itu memberinya sedikit ketenangan. Tidak ada maksud lain Mark melakukan itu, hanya saja ia tidak suka membuat saudara perempuannya menangis akibat ulahnya.

Ingat, Yeri itu sepupu Mark. Ia tidak ingin membuat hubungan persaudaraan mereka renggang hanya karena hal sepele. Iya sepele, sepele karena cemburu. Ah--itu sangat tidak penting bukan?

"Iya, gue maafin. Tapi gue minta sama lo, stop bikin Chani cemburu. Jangan bikin gue harus milih antara lo atau Chani. Gue sayang sama kalian berdua, gue sayang lo sebagai sepupu gue, dan gue sayang Chani karena dia pacar gue. Lo bisa pahamin itu kan, Yer?"

Yeri mengangguk dalam dekapan Mark, semakin mengeratkan pelukan mereka agar rasa sesak dalam hati Yeri sedikit berkurang.

Jika kalian pikir Yeri benar-benar mengakui kesalahanny,a maka kalian salah! Kalian tidak tau saja jika Yeri menyeringai dalam pelukan itu.

* * *

Chani menatap dirinya dalam pantulan cermin dengan menggenggam erat benda ditangannya. Pikirannya kalut, ia takut jika ini benar-benar terjadi padanya. Chani tak tau harus bicara apa pada orangtuanya nanti, terlebih Jo. Ia sangat takut jika sang daddy nekat berbuat kasar pada Mark karena telah berani menghamili anaknya.

Step Mother For Jung's || After Married(✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang