Hari ini pernikahan Mark dan Chani akan berlangsung. Tidak ada pesta mewah, hanya acara kecil-kecilan yang dihadirkan oleh tetangga, sahabat, saudara dekat serta beberapa orang yang ditunjuk sebagai saksi dari acara sakral tesebut.
Johnny, selaku ayah dari Chani menjadi penghulu di pernikahan ini. Mata Jo tak henti-hentinya menatap lekat pergerakan Mark seolah memberi isyarat untuk tidak berani macam-macam pada puterinya, atau Johnny sendiri yang akan membuat perhitungan padanya.
Jo bersumpah akan memenggal kepala Mark jika ia berani bermain-main dengan Chani, itu kira-kira yang Mark baca dari pandangan seorang Jo Suh.
Sedangkan Mark selaku calon menantu Suh, tak henti-hentinya gemetar akibat tatapan mengintimidasi seorang Johnny. Bahkan saking takutnya, anak itu sampai beberapa kali keluar masuk kamar mandi memuntahkan isi perutnya. Salah satu kebiasaan seorang Mark Jung saat dilanda kepanikan hebat.
Iyalah bagaimana tidak panik, didepannya selain ada Jo. Jay, Yuta, dan Taeil ikut memperhatikan Mark dengan intens hingga membuat degupan jantungnya semakin berdegup cepat.
Mark manarik nafas dalam lalu ia hembuskan pelan. Mark berusaha mengatur nafasnya saat Jo mulai menggenggam tangan kanannya dengan tangan kanan Mark. Namun tak diduga, Jo malah merematnya hingga anak itu meringis. Bahkan Jeno, Sungchan, Dery yang berada disebelahnya saja ikut kesakitan
Remuk sudah itu tangan Mark. Sudah mah kurus, ditambah lagi rematan yang tak main-main.
"Mark Jung.. saya nikahkan dan saya kawinkan engkau pada puteri saya, Archani Suh, dengan mahar tersebut dibayar tunai.."
Saat Jo sedikit menghentakan tangannya, Mark semakin dibuat terkejut hingga ia bingung ingin berbuat apa.
"Sssaa--say-saya"
Semua yang ada disana membuang kasar nafas mereka melihat ke gugupan Mark. Apalagi Jay, ia gemas, ingin sekali rasanya menggantikan posisi Mark.. Loh(?)
"Mark! Yang bener, jangan gugup!" Itu Chani, ia memukul pelan pundak Mark agar sadar. Mark sendiri hanya angguk sambil mengusap keringat dipelipisnya.
Berhadapan dengan Jo secara langsung bukan hal mudah ternyata.
"Aduh dek Mark, yang bener ya. Kita ulang sekali lagi" Ucap penghulu, "--ayo pak Johnny, kita lanjutkan"
Jo mengangguk, kembali dengan wajah seriusnya "Mark Jung.. saya nikahkan dan saya kawinkan engkau pada puteri saya, Archani Suh, dengan mahar tersebut dibayar tunai.."
"Saya terima kawin dan nikah.. Chani, Suh Archani... Aishhh--"
Lagi, para saksi disana dibuat gemas oleh kegugupan seorang Mark. Bahkan sampai gemasnya, Jay selaku ayah Mark duduk disamping pak penghulu.
"Pak, gimana kalo saya aja yang gantiin posisi anak saya buat ijab kabul. Bisa ngga?"
Jay langsung mendapat delikan maut dari Jo, Chitra, dua anaknya, serta yang lebih mematikan delikan Taeri ketika mendengar ucapan itu.
"Andai saja itu bisa, tapi sayangnya ngga bisa pak"
"Pak-pak.. gimana kalo catet aja nih, catet" Ujar Yuta sambil memberikan selembar kertas dan pulpen.
"Nah, bagus. Sini, biar gue yang tulis" Akhirnya Taeil maju untuk membantu pak penghulu.
Setelah selesai menuliskan bacaan untuk Mark, semua bersiap kembali pada posisi dan mengarahkan Mark agar membaca tulisan tersebut.
"Nah sekarang dek Mark tinggal baca, ngga bakal gagal lagi ini mah sok saya yakin" Kata pak penghulu.
Akhirnya Johnny kembali menggenggam tangan Mark dengan erat, meremat jari jemarinya agar anak itu konsen dan mengucapkan ijab kabul dengan baik dan benar. Tapi Jo tidak tau saja jika perlakuannya seperti itu justru membuat kepanikan Mark semakin bertambah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Step Mother For Jung's || After Married(✔)
Fanfiction[ R E V I S I ] S E L E S A I Cerita kedua dari Step Mother For Jung's. Cuma bedanya disini Lee Taeri, eh--bukan! Tapi Jung Taeri sudah sepenuhnya resmi menjadi keluarga Jung. Dia belum melepas tanggung jawabnya sebagai ibu sambung bagi ketiga anak...