Jung's 26

4.8K 575 47
                                    

Sudah hampir empat bulan Sungchan dirawat, dan selama itu juga ia berhasil melewati masa kritisnya. Namun Taeri belum bernafas lega sebab anak itu belum juga menunjukkan tanda pergerakan pada tubuhnya.

Kandungan Taeri pun sudah menginjak usia sekitar lima bulan, dimana tandanya empat bulan lagi dirinya akan melahirkan. Taeri sangat berharap jika saat dirinya melahirkan, Sungchan bangun dan melihat dua adik bayinya lahir ke dunia.

Pencarian pelaku dari kejadian ini juga masih terus dilakukan karena Felix maupun pria tinggi itu menghilang tanpa jejak bak ditelan bumi, namun bukan Jung's bersaudara namanya jika mereka menyerah sampai disini.

Jay dan kedua anak yang lainnya juga mulai agak sibuk sekarang. Jay sibuk dengan urusan kantornya, Mark sibuk dengan berbagai kegiatan di kampus, lalu Jeno sibuk dengan ujian-ujian disekolahnya mengingat anak itu sudah memasuki tingkat akhir masa sekolah atasnya.

Meskipun ketiganya sibuk, tapi Taeri tak mengeluh untuk selalu berada di sisi Sungchan untuk melihat perkembangannya walaupun saat ini perut dia sudah agak membesar.

"Sayang.. maaf selama ini aku sibuk sampai-sampai aku jarang anter jemput kamu ke rumah sakit"

Taeri hanya tersenyum dan menggengggam erat kedua tangan Jay saat melihat raut penyesalan dalam dirinya. Memang selama ini Jay maupun kedua anaknya yang lain jarang sekali mengantar jemput Taeri hingga dirinya mau tak mau selalu menggunakan taksi untuk ke rumah sakit. Tapi tak apa, selagi Taeri masih mampu untuk melakukannya, maka ia akan melakukannya seorang diri.

Ayolah.. Taeri ini perempuan tangguh asal kalian tau.

"Ngga apa-apa. Aku masih sanggup kemana-mana sendiri, eh ngga, bertiga ditemani dua anakku yang lain"

"Tapi aku khawatir sayang.. gimana kalo kamu aku cariin supir ya, biar aku lebih tenang kalo kamu ada yang anter jemput"

"Apa aku bikin repot kamu?"

Jay langsung menggeleng ribut setelah mendengar nada lirih Taeri, "kamu ngga pernah bikin repot aku sayang, aku cuma mau kalian baik-baik aja" lanjutnya sambil mengusap perut sang istri.

"Tapi masih ada taksi yang bisa anterin aku, sayang"

"Ngga, mulai sekarang aku akan cariin kamu supir"

Taeri hanya mengangguk saja sebagai jawaban, toh apa yang dilakukan Jay juga demi kebaikan istri dan calon anak kembarnya.

* * *

Ditempat lain Taeil, Mark, dan Jeno kembali menemui manager kafe setelah ia menghubungi mereka bahwa telah ditemukan fakta baru terkait pria misterius tersebut.

"Jadi gimana, mas. Udah ketemu siapa orang itu?" Tanya Taeil.

"Dari yang saya dapat tentang pria itu, ternyata ada salah satu pelayan sini yang sengaja memberi seragamnya setelah pria tersebut membayar dan mengancam agar staff saya mau bekerja sama dengannya"

"Bisa kami bertemu dengan dia?"

Kemudian manager kafe tersebut memanggil salah satu pelayan yang dimaksud.

"Mas.. bisa tolong jelaskan kenapa kamu mau membantu orang itu untuk mencelakai anak saya?"

"Sebelumnya maafkan saya, pak. Saya terpaksa membantunya karena dia mengancam akan mencelakai saya dan memastikan saya dipecat dari pekerjaan ini. Saya ngga punya pilihan lain, pak. Saya butuh uang dan saya juga butuh pekerjaan. Saya juga terpaksa izin beberapa hari tidak bekerja karena saya takut dan merasa bersalah sudah membantunya berbuat kejahatan. Jadi saya mohon, tolong jangan polisi kan saya pak"

Step Mother For Jung's || After Married(✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang