Malam harinya seluruh keluarga Jung sudah mulai memasuki alam mimpi. Mengistirahatkan tubuh masing-masing agar besok mereka bangun dalam keadaan segar. Tapi tunggu dulu, yang tidur hanya Jay, Taeri, serta si kecil, sedangkan ketiga anak bujang mereka belum ada yang tidur. Mereka sedang berkumpul dikamar si sulung hanya untuk mengobrol santai, yakin santai?
"Bang, soal lo yang mau nikahin Rena itu bener?" Tanya Jeno pada Sungchan.
Yang ditanya mengkerutkan alisnya, berpikir sejenak sambil menatap langit-langit kamar begitu pun dengan dua kakaknya. Posisi mereka sudah lebih dari kata enak, merebahkan badan secara berjejer dengan kaki dinaikan ke atas tembok.
"Beneran lah, kak. Secara gue pernah hampir mati kan buat Rena"
"Kalo misalkan lo ditanya om Taeil sama tante Doyie alesan mau nikahin Rena, lo jawab apa?" Kali ini Mark yang bertanya.
"Apa ya, kak? Ya.. intinya bilang aja gue mau nikahin Rena"
Mark berdecak, "si goblok! Mana bakal diterima kalo alesannya begitu" ucapnya sambil menyentil jidat Sungchan.
"Kalo lo sendiri kenapa belum nikahin Chani? Ngga inget lo hampir buntingin cewe lain?" Ledek Jeno dengan tertawa.
"Bangsat, si Jeno! Gue bukannya ngga mau, tapi lo tau sendiri kan om Jo galaknya kaya apa" Mark bergedik ngeri waktu memikirkan wajah garang seorang Johnny, "--belum lagi tante Chitra" lanjutnya.
"Iya sih, gue inget banget waktu dimaki sama tante Chitra soal daddy yang ketusuk itu. Langsung kena mental anjir" Saut Jeno.
"Rintangan lo berat banget, kak" ujar Sungchan menggelengkan kepala.
"Kalo lo sendiri, Jen. Gimana sama Nana?"
Jeno senyum merekah mengingat kejadian dirumah sakit dimana Nana mengajaknya menikah, wkwk.
"Yah gue mah ngga usah ditanya, buktinya Nana kan yang ngelamar gue"
"Emang om Yuta sama tante Wini izinin?" Tanya Sungchan.
"Jelaslah.. apalagi om Yuta, dia bersyukur banget karena Nana bakal jadi tanggung jawab gue nanti"
Tentu kalian tau kan alasan Yuta langsung mengiyakan saja permintaan Nana? Hahah😆
Sungchan dan Mark tertawa mendengarnya, "iya sih, pasti lega banget jadi om Yuta" ujar Sungchan.
"Tapi kalian bener-bener serius kan mau nikahin pacar kalian?" Kali ini Mark bertanya dengan serius.
"Serius lah!" Jawab Jeno dan Sungchan.
"Tapi gimana caranya biar mereka setuju sama niat kita, kak?"
Ketiganya kompak berpikir bagaimana caranya agar para orangtua dari Chani, Nana, dan Renjun menyetujui lamaran dadakan mereka. Secara, bukan hal mudah mendapat izin itu. Mark, ia harus melewati Jo dan Dery yang sangat menjaga Chani, belum lagi galaknya Chitra. Jeno, meskipun ia sudah mendapat lampu hijau dari Yuta, tapi tetap saja Wini tak semuda itu melapaskan Nana sebab bayi kecilnya lebih memilih Yuta dibanding Wini, sehingga Wini merasa kesepian dan membutuhkan Nana. Lalu Sungchan, ah-- anak itu lagi.. secara terang-terangan Doyie malah sudah menolaknya tadi.
Sampai akhirnya senyum licik tercetak di wajah Mark, "gue punya ide"
Kedua adiknya menoleh, "ide apaan?" Tanya Jeno.
"Jadwal mereka hari ini nginep dirumah siapa?"
Sungchan mengambil ponselnya, membaca pesan dari Rena "dirumah om Jo"
"Mampus!" Lirih Mark.
Jadi ketiga gadis kesayangan anak-anak Jung itu memang suka melakukan hal random, seperti mengadakan acara menginap setiap seminggu sekali. Dan minggu ini jatahnya Rena dan Nana menginap dirumah Chani.
Mengetahui pemilik rumahnya adalah Jo, maka bahu mereka langsung turun secara bersamaan. Bukannya apa, Jo itu paling tidak suka sama yang namanya menerima tamu diatas jam sembilan malam. Sedangkan sekarang saja jam sudah menunjukan pukul dua dini hari.
Lagian mau ngapain juga sih jam dua pagi kerumah orang hei kalian para bujang?-_-
"Emang kenapa sih, kak?" Tanya Jeno.
"Gue punya rencana, tapi harus dilakuin hari ini"
Sungchan mendengus, "yaudah sih besok aja, kaya ngga ada waktu lain"
"Waktu lain kapan? Ini hari terakhir acara mereka nginep-nginepan. Bulan depan kan kalian ujian kelulusan, pasti susah buat kita ketemu mereka"
"Iya ya.. emang rencana lo apaan sih"
Mark mulai memelankan suaranya, ia bicara agak sedikit berbisik agar rencana yang Mark buat tidak terdengar oleh Jay mau pun Taeri.
"Gimana rencana gue?" Mark bertanya disertai seringaian.
"GILA LO!" Pekik kedua adiknya.
"Jangan teriak tolol! Lo mau bangunin daddy sama mommy, hah?!"
"Ya bukannya gitu, rencana lo bahaya banget anjing!" Suara pelan Jeno.
"Tau lo, gue ngga mau ambil resiko! Nanti kalo tiba-tiba ada setan lewat terus gue kebablasan gimana?" Saut Sungchan.
Mark mendesis, "ya bagus lah! Bearti lo ngga perlu tunggu lama"
"Terus lo mau lakuin itu?"
"Kalo gue ngga mau ngapain gue kasih tau rencana begini, Jeno pinter!"
"Wah gila, kalo mommy sama daddy sampe tau gimana?"
"Tenang ya abang Sungchan, selagi lo bisa rem pasti semuanya baik-baik aja"
"Sekarang gue tanya sama lo. Cowo, sama cewe kalo lagi berduaan apalagi itu ditempat sepi pasti yang ketiganya itu siapa?"
"Lo lah"
"Sialan lo, kak. Lo samain gue sama setan?" Delik Sungchan pada Mark.
"Ya kalo gue sih setuju aja sama rencana lo, tapi yang gue permasalahin itu mommy"
Mark dan Sungchan mulai mencerna ucapan Jeno. Yang dibilang si wajah dingin itu benar, jika Taeri tau akan rencana sialannya Mark, maka akan dipastikan ia akan mengamuk sejadi-jadinya.
"Sama mommy doang? Daddy gimana?" Suara Sungchan.
"Yah daddy lagi, dia mah pasti bakal pasrah.. percaya sama gue"
"Sok tau lo, kalo daddy lebih marah dari mommy gimana?"
"Daddy tuh orangnya emang tegas. Tapi kalo nasi udah menjadi bubur, daddy bisa apa selain terima kenyataan?"
Jeno benar-benar tak habis pikir dengan otak kakaknya ini. Bisa gitu rencana busuk Mark bersarang di kepalanya.
"Gue ngga ngerti lagi sama jalan pikiran lo, kak. Rencana lo kaya gitu sama aja bikin daddy sama mommy malu tau ngga"
"Haduh kalian ini. Kan udah gue bilang, kita kesana cuma ketemu mereka aja ngga usah ngapa-ngapain!"
"Bener ya ngga usah ngapain-ngapain? Awas kalo pada kelepasan!" Sungchan bersuara sambil menunjuk kedua kakaknya.
"Gue ngga janji. Udah ah ayo, kebanyakan ngomong lo berdua!"
Dengan perasaan malas, senang, dan deg-degan, akhirnya mereka mau tak mau Jeno dan Sungchan menjalankan rencana Mark setelah dipastikan bahwa kekasih mereka belum ada yang tidur. Mereka berharap jika rencananya berjalan lancar dan tidak ada kejadian apapun yang menimpa mereka.
Memang keparat kakak tertuanya ini!
Baiklah kita do'a kan saja agar kelakuan mereka kali ini tidak membuat Jay dan Taeri pening yaaa~ :')
Hayooo bakal bikin ulah apa lagi nih mereka bertiga?🤭
Eits tapi tenang teman, ini ngga ada konflik kok. Aku bosen bikin konflik terus BAHAHA!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Step Mother For Jung's || After Married(✔)
Fanfiction[ R E V I S I ] S E L E S A I Cerita kedua dari Step Mother For Jung's. Cuma bedanya disini Lee Taeri, eh--bukan! Tapi Jung Taeri sudah sepenuhnya resmi menjadi keluarga Jung. Dia belum melepas tanggung jawabnya sebagai ibu sambung bagi ketiga anak...