"Bae Sheila? Marganya sama, tapi ada hubungan apa dia sama Stella?"
Jay hanya menggelengkan kepala sebagai respon atas pertanyaan Jo. Dirinya juga tidak habis pikir, bisa-bisanya Stella memalsukan data rumah sakit semudah itu.
"Di surat rumah sakit itu bukannya ada alamat Stella ya, Jay?"
"Ah iya, bener gue baru inget" Jay membuka surat tersebut dan mulai membacanya, "--ini alamatnya di Bogor"
"Yaudah, besok pagi-pagi kita berdua kesana buat mastiin ada hubungan apa antara mereka berdua"
* * *
Kini ketiga putra Jung beserta pacar-pacarnya telah berkumpul di ruang keluarga, termasuk Taeri dan Stella juga ada disana.
"Lo ngapain sih gelendotan mulu sama kaka gue?" Ketus Jeno.
Jujur mereka ini risih melihat Stella terus saja memeluk lengan Mark, padahal secara jelas Mark sendiri merasa tak nyaman dengan perlakuan gadis itu.
"Wajar dong, itu tandanya si baby lagi kangen sama daddynya"
"Lo ngga ngerasa jijik apa sama tingkah lo sendiri? Gue yang ngeliatnya aja jijik!" Saut Sungchan.
"Ya ngga usah lo liat lah"
"Bener-bener cewe ngga tau malu ya.. udah ditumpangi disini, ngaku-ngaku hamil anaknya kak Mark, udah gitu masih aja berusaha deketin kaka padahal orangnya aja ngga suka dideketin" Sinis Rena.
"Kenapa? Lo sirik ya?"
Rena terkekeh kecil menanggapi Stella, "ngapain gue sirik sama cewe kaya lo? Dari bentukannya aja udah jelas level kita beda jauh. Lo terlalu rendah buat gue sirikin"
Mereka semua tersenyum puas mendengar sindiran Rena, apalagi Sungchan. Anak itu merasa bangga sekali bisa memiliki Rena sebagai kekasihnya. Tak terkecuali Taeri, ia juga diam-diam menahan senyumnya dengan mata fokus pada film yang ia tonton.
Rencananya berhasil untuk mengerjai Stella.
Mark melirik Chani disampingnya, ia tersenyum tipis dengan tangan sebelahnya terus mengusap sayang tangan Chani. Melihat itu membuat ide Nana seketika keluar.
"Eh kamu.." tunjuk Nana pada Stella, "--coba bangun sebentar deh"
"Mau ngapain?"
"Udah, kamu bangun dulu sebentar"
Akhirnya karena perintah Nana, Stella pun bangun dan melepas pelukannya pada Mark.
"Aunty~"
Saat namanya dipanggil otomatis Taeri menoleh, "iya, Nana?"
"Aunty sini, duduk disebelah kak Mark" Ucapnya dengan menepuk-nepuk sofa kosong disebelah anak itu.
"Loh, itu kan tempat gue!" Pekik Stella tak terima saat tempatnya diduduki oleh Taeri.
"Udah kamu diem dulu!"
Jeno hanya menggeleng melihat tingkah Nana, pasti akan terjadi sesuatu nih. Jeno bisa menebaknya.
"Terus Chani duduk disebelahnya lagi tuh yang masih kosong"
Jadi sekarang posisinya Mark berada ditengah antara Chani dan Taeri.
"Nah, kan kalo gini enak diliatnya!" Pekik Nana saat melihat Chani dan Mark tertawa bersamaan.
"Terus gue dimana?!"
Ah, Nana hampir lupa jika disini masih ada Stella.
"Tuh, kamu dipojokan aja sana. Atau ngga dimana kek, asal jangan dempetan terus sama kaka! Kamu tuh pengganggu tau ngga?! Oh.. atau ngga kamu balik aja ke kamar gih, kamu juga disini percuma bakal jadi obat nyamuk!" kemudian Nana dengan tenangnya kembali duduk disebelah Jeno, sedangkan Stella benar-benar masuk ke kamarnya karena kesal dengan perbuatan Nana :')
KAMU SEDANG MEMBACA
Step Mother For Jung's || After Married(✔)
Fanfiction[ R E V I S I ] S E L E S A I Cerita kedua dari Step Mother For Jung's. Cuma bedanya disini Lee Taeri, eh--bukan! Tapi Jung Taeri sudah sepenuhnya resmi menjadi keluarga Jung. Dia belum melepas tanggung jawabnya sebagai ibu sambung bagi ketiga anak...