📖 Chapter 9 📖

398 21 0
                                    

Dasar kau kucing garong,
Baru kenal ngajak makan minum.
Kau ambil duitku kau peras dompetku
Syahlalala.....

“Lagu apaan ini. Ganti-ganti.”

“Satu jam saja. Gimana sih lagunya?”
Tiga pria disana terlihat tenang dengan dunia mereka. Satu bernyanyi, satu menari dan satunya memainkan gitar. Mengabaikan keadaan ruang tamu yang terlihat begitu kacau. Bungkus makanan berserakan di lantai, kulit kacang berhamburan. Kaleng soda saling berguling. Bantal sofa melayang entah kemana-mana. Bahkan ada satu yang melancong sampai dekat pintu masuk.

Dua pria yang sedang berdiri di depan pintu tidak mampu berkata-kata. Matanya membulat lebar. Mulutnya mengangah dan kepalanya menggeleng kompak lalu keduanya saling bertepuk tangan.

“Bagus..”

“Eh ada pangeran, sini-sini masuk. Gabung sama kita.”

Definisi tamu kurang ajar yang pertama, tamu menyuruh tuan rumah masuk ke dalam rumahnya sendiri. Kedua, tamu bertingkah seperti tuan rumah dan mengacau di dalamnya. Ketiga, tamu tidak tahu diri sering kali datang kemudian mengosongkan isi lemari makanan.

Jika kamu memiliki tamu seperti itu, cocoknya mereka di apakan? Diusir, di buang atau di jadikan pembantu?
Al melihat jam yang melingkar di pergelangan tanganya. Membalikkan tubuhnya, menutup pintu.

“Waktu kalian cuma sepuluh menit buat beresin semua ini sebelum nyokap gue bener-bener rebus lo semua.” Dia berjalan dengan tenang memasuki kamarnya. Membiarkan kumpulan pria tidak berguna disana kalang kabut mencari peralatan kebersihan. Kecuali satu pria yang memegang gitar. Dia justru santai mengikuti Al yang masuk ke dalam kamarnya.

“Lo ngapain disini?”

“Mama Gea mana? kesana lagi?” Bagas, pria yang selalu iri dengan apa yang dimiliki seorang Enzano Alzyan. “Nyokap lo gak ada niatan buat ngadopsi gue Al. Gue ikhlas jadi abang lo. Lagian umur gue juga lebih tua setahun dari lo.”

Al menghentikan aktifitasnya membuka baju. Dia menatap Bagas sekilas lalu kembali dengan aktifitasnya. “Gue yang gak ikhlas punya abang gila kek lo.”

“Sialan. Tapi gue seriusan, gue iri sama lo. Tukeran poisi sama gue Al. Gue pengen nikmati kehidupan lo sehari aja.”

“Yakin lo mau tukeran sama gue? Takutnya masih seperempat jalan udah K.O.”

“Gak mungkin. Apa yang orang tua lo lakuin ini bener-bener orang tua tipe gue banget. Free main basket. Boleh main sepuasnya. Gak ada larangan, yang terakhir ini yang paling gue suka. Di ....” Perkataannya terhenti karena Al membekap mulut Bagas.

“Mata gue ternodai.” Dia Kelvin. Pria tampan tapi minim kewarasan yang baru saja melihat adegan dewasa antara Al dengan Bagas. Bagaimana tidak. Posisi terlentang Bagas dan Al berada di atas membuat jiwa-jiwa mesumnya tiba-tiba muncul.Sudah di bilang, Kelvin itu hard di luar soft di dalam.

“Ternodai mata lo. Hadir lo menodai kita semua.”

“Karena ganggu waktu kencan?” Kelvin menaik turunkan alisnya genit tak lupa senyum menjengkelkan yang terus mengembang.

“Please deh Elv, bego lo di kondisikan.”

Percuma bicara dengan orang bernama lengkap Kelvin Aldexaka ini. Dia tidak punya hati, apa lagi pesaraan. Dihina sampai terhina juga dia tidak akan marah. Berlaku hanya untuk ke empat sahabatnya. Sisahnya jangan pernah coba-coba jika tidak ingin babak belur.

Predikat sabuk hitam membuat pria manis sekaligus sangar ini cukup di segani. Jika di bilang tubuhnya tidak besar seperti preman-preman pada umumnya. Hanya saja aurah yang terpancar dari sorot matanya membuat ciut nyali seseorang. Walau demikian, pria yang memiliki kebiasaan minum susu rasa stoberi ini, aslinya sangat menggemaskan. Percayalah.

“Ayo lagi dong, gue pengen liat yang lebih hot.” Pria itu bahkan sudah duduk di lantai dengan kaki yang dia lipat dan tangan yang memegangi kakinya serta tubuhnya yang dia ayunkan ke depan dan ke belakang. Persis seperti anak kecil yang melihat ayahnya melakukan kesalahan tetapi terlihat lucu baginya sehingga memintanya untuk mengulang.

“Lagi dong.”

“Lagi mata lo. Keluar lo berdua!!”
Semua mata melotot terkejut mendengar teriakan nyaring barusan. Bukan Al melainkan ibu negara. Hajab!

Mama Al terkenal dengan kegaulannya. Bahkan stilenya juga kekinian. persis seperti anak muda jaman sekarang. Gaya bicaranya juga seperti anak gaul tentunya wajahnya tidak jauh jauh dari anak muda juga. Bening. Kelvin sendiri bahkan sempat khilaf. Untung dengan sisah kewarasannya, dia berhasil sadar jika tidak? Bayangkan sendirilah!

“Tante cantik mau bicara dengan pangeran sebentar, bisa tolong kalian semua beresin rumah tante. Kan tadi udah ngabisin cemilannya tante. Mau ya, kalau gak mau tante kebiri loh.” Perintah mutlak hukumannya juga laknat. Bukan kali pertama mereka menjadi pembantu di rumah Al, hampir setiap hari malah. Jadi bisa di katakan, mereka selalu menguras stok cemilan tante Gea di rumah.

Meskipun begitu, mereka tetap akan melakukan apapun yang wanita itu perintahkan. Mereka semua sangat menyanyangi Gea. Alasannya, Gea sangat royal pada mereka. Apapun yang mereka inginkan pasti di beri dengan catatan, patuh pada setiap perkataan Gea.

Terakhir kali Gion meminta mobil Audi keluaran terbaru. Tentu saja di belikan Gea dengan syarat Gion harus menyelam di laut. Bagi seorang Gion Sadewa, menyelam bukanlah hal yang sulit mengingat dirinya sangat menyukain olahraga air, salah satunya menyelam. Sayangnya tante Gea memintanya menyelam selama sejam tanpa alat bantu. Mohon maaf tan, Gion gak kuat. Lambai tangan ke Audi yang kembali ke showroom lagi. Sedih. Sepertinya Gion memang harus sering latihan lagi. Terakhir kali pria itu berhasil bertahan di dalam air selama 30 menit. Hebatkan?!

“Apa lagi sih ma?”

“Anak mama tampan.”

“Al tau, kalau gak tampan bukan anak mama.”

“Ia, kamu tampan sekali.”

“Dua kali ya ma, ketiga kalinya Al...” Tidak berbicara, wanita itu hanya tersenyum penuh arti.

“Al apa?”
Pria itu menyugar rambutnya yang sedikit lebih panjang kemudian menghembuskan napasnya kasar. “ Apapun rencana mama, Al setuju. Tapi ....”

“Bagus. Kamu memang pangerannya mama.” Geaberucap girang. Dia mengecup kedua pipi putranya kemudian keluar begitu saja.

“Tapi Al belum selesai bicara ma.”
Terlambat. Baginya kata pertama yang keluar dari mulut seseorang adalah yang paling jujur. Dia akan sangat bahagia dengan keputusan putranya itu.

“Anak-anak... tante cantik punya oleh-oleh dari Paris. Kalian bisa pilih sendiri.” Bahkan lengkingan suaranya terdengar hingga kamar Al yang berada di lantai dua.

“Adegan menyedihkan di mulai.”












-----------------------------------------------------------

Selamat hari raya 1442H, mohon maaf lahir dan batin. Bagi semuanya yang menjalankan.






AlinKheil
Medan, 21513

Mama Papaku Crazy!! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang