Dilarang masuk sedang di bersihkan!
Percaya? Jangan mudah percaya hanya karena sebuah tulisan yang tertempel di pintu kamar mandi.
Sekolah internasional dengan taraf unggul dari segalanya tidak menutup kemungkinan adanya kasus pembulian. Tidak banyak memang, tapi pasti ada.Saat ini di balik pintu bertempel tulisan dilarang masuk karena sedang di bersihkan itu ada beberapa siswi yang sedang merundung salah satu gadis. Bagi mereka sekolah mereka sudah terbaik, tapi jika ada yang menjadi penghalang kebaikan sekolah mereka, maka harus di singkirkan.
Dia Lena. Gadis cantik dari keluarga biasa saja yang beruntung bisa masuk ke sekolah Citra Bangsa. Tidak pintar, tidak menonjol bahkan tidak tau apa kepintaran yang dia miliki.
Audrey dan tiga temannya, mereka adalah orang yang bertugas untuk merundung siswi bodoh seperti itu.
Sebenarnya tugas itu hanya mereka saja yang ciptakan. Tidak ada peraturan khusus dari sekolah. Bahkan sekolah semakin melarang. Jika kepala sekolah tau, sanksinya adalah pemecatan. Tapi beruntungnya dia, tidak pernah sampai di keluarkan jika terbukti berbuat salah. Orang tuanya salah satu berpengaruh di sekolah itu. Rasanya sangat tidak adil.
“Kenapa lo masih bertahan sampai sekarang?” Audrey menyiram Lena dengan air toilet. Bahkan sebelumnya dia sudah menyiram wanita itu dengan air bekas pel-pelan.
“Gue jijik sekolah mewah seperti ini harus ada umat penghalang seperti lo.” Tak sampai di situ, Bianca juga menampar pipi Lena.
“Kenapa harus gue yang selalu kalian ganggu. Kenapa bukan Al. Apa karena dia tampan? Anak pemilik sekolah atau karena gue tidak sekaya kalian?"
Percayalah itu hanya hasil pemikiran Lena saja. Kenyataanya jangankan untuk melawan, hanya mengangkat dagunya saja dia takut.Gebrakan di pintu mengejutkan mereka semua. Lagi-lagi orang yang menggagalkan rencana mereka adalah Fyona.
“Wanita sialan!”
“Ini sudah ke sekian kalinya ya Audrey. Bisa tolong hentikan perlakuan buruk lo? Lo menyelamatkan sekolah tapi lo sendiri yang menghancurkan citra sekolah. Lepaskan dia.”
Dua dayang Audrey sudah berdiri di sampingnya sedangkan satu lagi memegangi Lena, takut jika wanita itu kabur kapan saja.
“Wah wah, ratu sekolah kita sedang ceramah.” Katanya memainkan kuku.
“Oke gue bakal lepaskan dia.” Ekor matanya seakan memerintah temanya untuk melepaskan Lena. “Sialahkan lo pergi. Jangan sampai mata gue lihat lo lagi. Nasib lo akan lebih parah dari hari ini.” Katanya pada Lena yang menunduk takut.
Kepergian Lena membuat Audrey tersenyum sumringah. “Udah gue lepasin. Selanjutnya, elo yang harus gantiin posisi dia.” Kepalanya bergerak memerintahkan dua temanya agar memegangi Fyona. Satu lagi sudah menjambak kasar rambut Fyona yang tergerai.
“Gue benci sama lo. Posisi yang selama ini gue incar lo ambil.” Katanya menyiram air toilet. “Lo tau apa hal yang paling gue benci?” Fyona tetap tenang meskipun dia takut sebenarnya karena Audrey mengeluarkan cutter kecil dari saku roknya.
“Lo rebut Al nya gue.” Katanya menjambak kasar rambut Fyona.
“Rebut? Sedekat apa lo sama dia?” Baik, Fyona akan ikuti permainan wanita kasar itu.
Plakk...!!
Lagi-lagi suara tamparan menggema bebas di dalam toilet. Rasanya pipinya sangat pedih. “Lo harus sadar diri. Al itu cuma punya gue dan elo cuma wanita murahan yang selalu deketin dia.” Audrey melotot bahkan matanya sangat merah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mama Papaku Crazy!! [END]
Fiksi RemajaSekolah-Kuliah-Kerja-sukses-Menikah-Hidup Bahagia. Kebanyakan orang memiliki rute masa depan yang cerah seperti itu. Tapi apa jadinya jika Kedua orang tuamu memaksamu menikah dan harus memiliki anak di usia yang bahkan kamu sendiri baru tamat SMP? ...