☁️( menemui pelangi )☁️

886 65 3
                                    

" sejauh apapun kamu melangkah, aku yakin kamu akan tetap berhenti, karna kamu adalah alasan buat aku berhenti." —N.A

Jangan lupa vote dan follow ya bund...


Selamat membaca

Hari demi hari berlalu, kini sudah memasuki 5 hari pelangi koma, tapi belum ada perkembangan. Entah pelangi masih bisa sadar atau tidak, hanya tuhan yang mengetahui.

Seperti yang rayi bilang, untuk menjadi pengatar mimpi kemungkinan sangat besar akan kehilangan nyawa atau fisik. Yang tak lain adalah mata.

Pelangi juga tak menginginkan untuk menjadi pengantar mimpi tapi ini sudah dititipkan kepada pelangi, ini amanah.

Ivana sudah seperti kehilangan arah, ia tak sanggup melihat pelangi yang masih terbaring.

Ia juga mencari beberapa rumah sakit yang bisa menyembuhkan pelangi, meski pelangi bukan anak kandungnya tapi ivana sangat menyanyangi pelangi.

Tak lain dengan ivana, awan pun sama. Ia masih terdiam, ia memikirkan tentang apakah ia harus menjenguk pelangi? Bahkan pertanyaan itu tidak cocok buatnya.

Awan tahu kalau dia egosi pada pelangi, awan juga tahu kalau tidak seharusnya dia bersikap seperti anak-anak.

Tapi mengigat perkataan sahabatnya, awan memutuskan untuk menjenguk pelangi, awan masih sayang sama pelangi dan seterusnya juga begitu.

Saat ini awan ingin pergi sekolah bersama senja tapi awan sudah memutuskan untuk bolos sekolah.

Ohiya senja sudah mulai bersekolah, karna sudah hampir seminggu kesembuhannya dan tidak ada reaksi, andra memutuskan untuk melanjutkan senja bersekolah.

Bagaimana pun juga andra tidak ingin mengambil resiko, karna sudah 3 tahun senja mengalami stressor yaitu depresi berat akibat mimpi yang selalu menghantuinya dan ia sembuh karna sosok pelangi.

Mereka berdua berjalan kearah pintu luar...

" senja gue hari ini gak masuk sekolah, lo bareng pak yadi dulu ya?" Ujar awan.

" tapi kamu mau kemana?" Tanya senja.

" ada urusan." Jawab singkat awan.

Awan berjalan ke arah motor, namun terhenti karna pertanyaan senja.

" urusan balapan." Tanya senja.

" gue gak balapan, gak mungkin juga gue balapan pagi-pagi kan nja. Lagian juga" Ucapan awan terpotong saat senja menyangkal.

" emang bukan pagi, tapi biasanya lo latihan pagi kan bareng deyo." Ujar senja sedikit marah.

" gue udah berhenti nja." Ujar awan jujur.

" wan gue memang gak tahu tentang perkembangan lo, tapi gue tahu betul sama sifat lo, lo gak akan pernah berhenti balap karna itu hobi lo." Ujar senja memperjelas.

" gue gak bohong, gue udah berhenti. Dan yang buat gue berhenti dari balapan adalah orang yang lagi mau gue temuin dirumah sakit, saat ini dia koma. gue janji akan ceritain tentang dia, semuanya ke senja." Ujar awan pada senja.

Tak lama mereka berdebat, andra dan riana datang menghampiri mereka.

" kok diam? Gak berangkat sekolah?" Tanya riana pada mereka berdua.

" ini mau berangkat ma, aku gak bareng awan soalnya hari senja keramas, dan kalau naik motor takutnya rambut aku lepek." Ujar senja sedikit lebay.

Senja berbohong, ia hanya ingin menyelamat-kan awan saja.

Awan Untuk Pelangi ( SELESAI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang