☁️( pelangi sadar? )☁️

876 82 6
                                    

'' aku membutuhkan mesin waktu, agar bisa kembali bersamamu. jujur aku rindu kamu.''-N.A

maaf ya baru up siang ini

aku seneng banget, karna banyak respon cerita ini. aku juga gak akan pernah berhenti bilang makasih buat yang baca cerita ini, makasih ya buat kalian.

jangan lupa vote, komen, sama share cerita ini.

                      '' selamat membaca ''

Naila dan rayi pun segera keluar dari kelas, mereka mendapat kabar dari rain. Kalau pelangi sudah sadar.

Naila dan rayi berlari menuju gerbang hingga tak sengaja menabrak awan.

Bugh!

" siyal,  lo kalau jalan pakai mata." Ujar awan yang tak mengetahui ditabrak siapa.

" maaf kak awan, kita gak sengaja." Ujar naila.

" dimana-mana jalan pakai kaki." Lanjut rayi sewot pada awan.

" eh lo dari kemarin udah belagu ya?! Lo ada masalah apa sama gue anjing." Ujar awan kebawa emosi.

" udah kalian kenapa sih?! Ayo ray kita kerumah sakit." Ujar naila yang menarik tangan rayi.

" tunggu nai, apa ada kabar tentang pelangi." Ujar awan yang mencegah naila.

" bukan urusan lo." Ujar rayi yang melepaskan tangan awan ke naila.

Rayi menarik tangan naila, mereka pun segera keparkiran. dan awan masih terdiam disana.

•••••

" dok ada apa?" Tanya rain.

Tanpa menunggu lama lagi, rain masuk kedalam ruangan pelangi. Saat rain masuk pelangi sudah terbangun.

" pelangi?" Panggil rain, yang melihat pelangi duduk dengan tangan yang memeluk kedua kakinya.

" kak rain? Kak rain dimana?" Ujar pelangi sambil meraba-raba.

" pelangi? Kamu?" Ujar rain dengan tak percaya.

" jadi hukuman melanggar mimpi itu benar?" Gumam rain tak percaya.

" kak rain, kak rain mana? Pelangi takut." Ujar pelangi dengan meraba-raba sekitarnya.

Air mata rain menetes, sungguh hal ini sangat tidak dipercaya olehnya...

Rain berjalan kearah pelangi, dengan langkah yang sedikit susah.

" disini, kak rain disini." Ujar rain memegang tangan pelangi.

Melihat pelangi dengan keadaan seperti ini, ivana, anton, dan andra yang melihat tak menyangka. Air mata ivana kini berderai. Seorang ibu yang melihat putrinya menderita, membuatnya terpukul.

Ivana keluar dari ruangan, lalu disusul oleh anton dan andra.

" kak rain maafin pelangi." Ujar pelangi.

pelangi sebenarnya tidak terlalu kaget saat ia bangun dengan keadaan seperti ini. Ia sudah tahu itu akan terjadi. ini adalah hukuman yang harus ia terima.

" sudah jangan takut, disini ada kak rain." Ujar rain yang memeluk pelangi.

Rain memeluk pelangi dengan erat...

" tapi kak rain juga gak boleh nangis." Ujar pelangi yang mengetahui rain menangis.

" siapa bilang kak rain nangis." Ujar rain yang sedang menguatkan dirinya.

Awan Untuk Pelangi ( SELESAI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang