Jangan lupa vote nya ya😇
Happy Reading 💞
* * *
Arnold yang baru saja turun dari tangga, tak sengaja pandangannya melihat ke arah Aurora yang sedang senyum-senyum sendiri. Arnold mengernyitkan dahinya heran saat melihat Aurora yang terus tersenyum. Arnold tebak, sepertinya hari ini Aurora sedang merasa bahagia.
Arnold melangkah mendekati Aurora. Ia mendudukkan dirinya di samping Aurora. Arnold menepuk pelan bahu Aurora, membuat Aurora sedikit terlonjak kaget.
"Ngagetin aja kamu, Bang." Aurora memegang dadanya karena kaget.
Arnold terkekeh pelan. "Maaf, Ra. Habisnya dari tadi Abang liatin, kayaknya kamu hari ini lagi bahagia banget."
Aurora mengangguk, kemudian ia tersenyum cerah. "Iya, Bang. Hari ini Ora lagi seneng banget. Karena, hari ini Ora bisa membuat Antaris dan Bella berantem lagi. Padahal baru kemarin mereka baikan. Tapi, Ora udah buat mereka berantem lagi." Aurora tertawa senang.
Arnold juga ikutan tertawa setelah mendengar penjelasan Aurora. "Ikutan senang juga Abang dengarnya." Arnold menepuk pelan bahu Aurora. "Adek Abang sekarang udah pinter ya buat hancurin hubungan orang."
Aurora mengangguk, ia tersenyum bangga. "Iya lah, Bang!"
Arnold terkekeh kemudian ia menyalakan televisi di hadapannya sambil memakan beberapa cemilan. Sedangkan Aurora, ia hanya memakan cemilannya sambil melihat foto dirinya sendiri yang sedang bersama Antaris. Lagi-lagi ia tersenyum melihatnya.
Arnold menoleh. "Oh, iya Dek. Abang mau tanya."
"Tanya apa, Bang?" tanya balik Aurora sambil memandang wajah Arnold.
"Emang kamu ngelakuin apa Dek, sampai-sampai mereka berantem lagi?" tanya Arnold yang memang tidak tahu-menahu tentang apa yang dilakukan Adiknya ini.
"Caranya, dengan nunjukin foto ini ke hadapan Antaris dan Bella, Bang." Aurora menunjukkan foto itu ke hadapan Arnold.
Arnold yang melihatnya pun kaget. Ia langsung berdiri dari duduknya dengan kedua tangannya yang terkepal. Ia menatap Aurora tajam. "Kamu udah dilecehkan sama Antaris, Dek?"
Aurora menggeleng cepat. "Enggak, Bang."
Arnold memasang wajah bingung. "Terus foto ini?"
"Jadi ceritanya gini, Bang ..."
Flashback on
Aurora tersenyum miring saat sebuah rencana muncul diotaknya. Ia menolehkan wajahnya ke kiri dan ke kanan. Ia tersenyum saat melihat seorang pria yang berdiri tak jauh dari tempatnya. Kemudian, Aurora berteriak memanggil pria itu untuk meminta tolong membantu membopong tubuh Antaris ke sebuah kamar yang berada di sana.
Setelah sampai di depan pintu kamar tersebut, Aurora mengucapkan terima kasih ke pria tadi yang telah membantunya. Aurora masuk ke dalam sambil membopong tubuh Antaris.
"Kamu berat banget sih, Ris." Aurora berujar sambil menidurkan tubuh Antaris di ranjang.
Aurora duduk di samping Antaris. Ia tersenyum, kemudian ia mulai membuka satu persatu kancing baju yang Antaris pakai.
Sebelumnya, Aurora telah menaruh kamera di dekat ranjang. Setelahnya, ia mulai membuka pakaiannya hingga yang tersisa hanya pakaian dalamnya saja. Aurora membaringkan tubuhnya di samping Antaris. Ia membawa tangan Antaris untuk memeluk pinggangnya.
Aurora memandang wajah Antaris yang sedang tak sadarkan diri itu cukup lama. Ia membelai lembut wajah Antaris sambil tersenyum. "Kamu ganteng banget sih, Ris." setelahnya, Aurora ikut menutupkan matanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
ANTARIS [LENGKAP]
Fiksi Remaja[HARAP FOLLOW SEBELUM MEMBACA! JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNYA JIKA KAMU MENIKMATI CERITA INI!] "Anda datang dengan damai kami menyambut dengan segan. Anda datang dengan kericuhan, tunggu kami datang dengan kesarkasan." -anggota geng Adler. Antaris Al...