Seperti biasa jangan lupa vote and komennya💖
Happy Reading🤗💖
***
"Pagi Mah, Pah, Bang." Bella menyapa ketiga manusia di hadapannya, kemudian mendudukkan dirinya di samping Abangnya.
"Pagi juga, Sayang," jawab Adira dan Arga. Papa-Mamanya Bella.
"Pagi juga, Dek," jawab Arka.
Bella mengangguk menanggapi jawaban mereka bertiga kemudian mulai memasukkan satu sendok nasi goreng ke dalam mulutnya lalu mengunyahnya. Kunyahannya berhenti saat mendengar pertanyaan dari Adira, Mamanya.
"Alasan kamu pindah ke SMA Sakrala itu apa, Sayang?" tanya Adira. Karena, memang dirinya dan suaminya tidak tahu alasan putrinya pindah ke SMA Sakrala.
"Karena ... gabut, Mah." Bella menjawabnya dengan santai membuat Adira dan Arga melongo tidak percaya saat mendengar jawaban putrinya. Begitupun dengan Arka. Ia sedikit merasa kaget setelah mendengar jawaban Bella. Bella sangat bisa mencari alasannya.
"Ada-ada aja," gumam Arga pelan.
Tin ... Tin ....
Arka yang merasa acara makannya terganggu oleh kebisingan di luar pun langsung menutup kedua telinganya menggunakan kedua tangannya. Kemudian, ia melihat ke arah Bella yang sedang santai memakan makanannya.
"Dek, berisik. Suruh berentiin sana," titah Arka.
"Males ah. Udah sih, bang, biarin aja, justru mereka itu lagi berusaha membangunkan tetangga yang masih tertidur pulas." Arka mendengkus pelan mendengar jawaban Bella.
Tin ... Tin ... Tin ... Tin ....
Almeta yang biasa di panggil Meta oleh teman-temannya itu terus saja membunyikan klakson mobilnya di depan rumah Bella. Alasannya, agar Bella segera keluar dari rumahnya. Namun, Bella belum juga memunculkan batang hidungnya, membuat Meta membuang napasnya kasar.
"Kenapa berhenti, Met? Gak diterusin?" tanya Alessia, yang biasa dipanggil Ales oleh teman-temannya. Namun, terdengar seperti sindiran ditelinga Meta.
"Kalau diterusin, entar bisa-bisa lo berubah jadi singa betina, Les." Meta menjawab dengan tampang polos, membuat Ales mendelik tajam ke arahnya.
"Eh, itu Bella," ucap Eca membuat Meta langsung melihat ke arah Bella yang sedang berjalan ke arah mereka dengan santai.
"Heh, ini mobilnya mau di supirin sama Gisel atau Meta?" tanya Eca.
"Grisel not Gisel," koreksi Griselda dengan wajah datarnya.
"Gisel aja napa sih? Biar gak ribet," ujar Eca membuat Grisel menghembuskan nafasnya pasrah.
"Sama Gisel aja deh disupirinnya. Kalau sama si Meta mah, takut dibawa mampir dulu ke selokan," ucap Ales sambil tertawa.
Meta tertawa ngakak mendengar ucapan Ales, tapi ucapan Ales ada benarnya juga sih. Kalau dirinya yang mengendarai mobil ini, kemungkinan besar, sebelum sampai di SMA Sakrala, dirinya bakalan membawa mobil ini mampir dulu ke selokan.
Kemudian, Meta mendudukkan dirinya di samping kursi kemudi, sedangkan Grisel di kursi kemudi.
"Sel, jalan sekarang aja. Takut telat," ujar Bella yang dibalas anggukan kepala oleh Grisel.
Grisel mulai menyalakan mobilnya, kemudian menginjak pedal gas. Di perjalanan, hanya ada keheningan diantara mereka.
Setelah sampai di SMA Sakrala, Grisel langsung memarkirkan mobilnya di tempat parkiran khusus kendaraan beroda empat. Kemudian, mereka berlima keluar dari dalam mobil.

KAMU SEDANG MEMBACA
ANTARIS [LENGKAP]
Fiksi Remaja[HARAP FOLLOW SEBELUM MEMBACA! JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNYA JIKA KAMU MENIKMATI CERITA INI!] "Anda datang dengan damai kami menyambut dengan segan. Anda datang dengan kericuhan, tunggu kami datang dengan kesarkasan." -anggota geng Adler. Antaris Al...