20. Siapa Aurora?

6.2K 374 24
                                    

Jangan lupa vote:)

Happy Reading ❣️

* * *

"Jadi ojek dadakan nih, Ris?" tanya Garrick saat melihat Antaris dan Bella yang baru saja sampai di parkiran.

Antaris dan Bella menoleh. "Iya, nih. Sekarang Antaris jadi ojek permanen gue," bukan Antaris yang menjawab, melainkan Bella.

"Wuih ... sekarang lo berdua jadi lebih deket ya?" tanya Alfio sambil menaik-turunkan alisnya dengan senyuman jailnya.

"Kapan jadiannya, nih? Entar jangan lupa kasih gue peje!" seru Ander heboh.

"Kita pasti dukung lo sama Antaris kok, Bel," ujar Eca.

Bella menatap mereka. "Lo pada apaan sih? Siapa juga yang bakal jadian? Orang gue sama Antaris cuman temenan doang."

"Njir, belum ditembak aja langsung ditolak. Sakit, gak Ris?" tanya Garrick prihatin sambil menahan tawanya.

Tangan Antaris terangkat untuk menutup kedua telinga Bella. "Udah, Bel. Jangan didengerin kata-kata orang gila ini."

Alfio menggeleng tak percaya. "Njir, Ris. Tega banget lo ngatain kita-kita ini orang gila."

"Kita? Lo aja kali." Ander dan Garrick berucap kompak.

"Gak solid banget sih elo Rik, Der." Alfio memasang muka sok sedih.

"Les, Ca, Met, Sel, kita ke kelas, yuk?" ajak Bella setelah menyingkirkan kedua tangan Antaris di telinganya.

"Ayo," ujar Ales.

"Bel, gue mau ke kamar mandi dulu. Sel, antar gue ya?" pinta Eca sambil menatap penuh harap ke arah Grisel.

Grisel mengangguk tanpa menjawab ucapan Eca. Eca pamit terlebih dahulu, kemudian mulai melangkah pergi bersama Grisel menuju kamar mandi wanita.

"Cepetan Ca, gak usah lama-lama," ujar Grisel dengan wajah datarnya menatap Eca.

Eca mengangguk. "Iya-iya bentar." Eca langsung masuk ke dalam kamar mandi khusus wanita.

Sedangkan Grisel, ia hanya berdiri di depan pintu kamar mandi yang sedang ditempati Eca sambil sesekali celingak-celingukan. Siapa tahu ada cogan yang lewat, ya 'kan?

"Ca, lo lagi ngapain sih di dalam? Lama banget perasaan," ucap Grisel sedikit berteriak.

"Ayo ke kelas," ajak Eca yang baru saja keluar dari kamar mandi.

Grisel mengangguk, kemudian mereka mulai melangkah menuju kelasnya. Tapi, tiba-tiba saat diperjalanan menuju kelas, mereka dihadang oleh dua cogan. Ander dan Garrick.

"Eh, yayang Grisel, mau ke mana nih? Mau ke kelas, ya? Perlu Abang Ander anterin?" tanya Ander sambil tersenyum manis.

Grisel tak menjawab, ia hanya menatap malas cowok sinting di depannya.

"Mampus dikacangin," bisik Garrick pelan membuat Ander mendengkus.

"Yayang Grisel, kok tiap hari tambah cantik aja sih?"

"Iyalah. Emang nya elo, tiap hari malah tambah buriq?" setelah mengatakan itu, Grisel langsung membawa Eca pergi dari sana.

"Pfftt ..." Garrick menutup mulutnya menggunakan kedua tangannya, agar ia tidak kelepasan untuk tertawa.

"BWAHAHAHAHA ... HAHAHAHA ..." Garrick langsung menyemburkan tawanya di depan Ander, membuat wajah Ander berubah menjadi masam.

"Anjir ngakak banget gue." Garrick memegang perutnya yang kram akibat kebanyakan tertawa.

ANTARIS [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang