30. Part 2

295 39 0
                                    

Tiara:" oh bisa kirain"

Anrez:" luka kamu gimana?"

Tiara:" aku kurang tau pasti kak, mamah bilang besok aku sama kak haico dah boleh pulang"

Anrez:" oh gitu"

Setelah itu nindi pun bermain bersama anrez dan tiara, akhirnya suster datang.

Suster:" permisi mba tiara"

Tiara:" iya sus"

Suster:" ini semua barang dan makanan nindi yang mba tiara minta tadi"

Tiara:" oh iya terima kasih sus"

Karena anrez dan nindi sedang bermain lari lari tiara pun memanggil mereka agar mereka menghampiri tiara.

Sebelum menghampiri tiara.

Anrez:" nindi kita panggil kak tiara bu dokter cantik yu"

Nindi:" kena harus gitu kak?"

Anrez:" soal nya kakak denger cita cita kak tiara itu dokter, gimana kalau kita panggil itu aja oke"

Nindi:" ok"

Lalu tiara memanggil

Tiara:" nindi..., kak anrez.... sini"

"Siap bu dokter cantik"
Teriak mereka berdua yang kemudian menghampiri tiara yang bingung dengan jawaban tiara.

Tiara:" nindi kamu makan dulu ya?"

Nindi:" gak mau"

Tiara:" masa gak mau, oh gini gimana kalau kamu naik di punggung kak anrez, dan kak anrez sebagai pesawat nya kamu nya naik, tapi ada syarat nya"

Nindi:" apa kak?"

Tiara:" syarat nya kamu mau makan ya"

Nindi:" yaudah nindi mau kak"

Anrez:" ayo naik"

Mereka bertiga bermain bersama sambil tertawa, sedang kan teman teman nya yang mengintip mereka tidak jadi menyaksikan dan menjahili anrez dan tiara, tapi mereka malah di suguhi pandangan seperti adanya keluarga kecil yang sedang bermain.

Yasmin:" ih so sweet deh, kaya suami istri yang lagi ngurus anak ini mah bukan pacaran lagi"

Syifa:" iya ya"

Lyodra:" ih sweet banget gak kuat"

Ziva:" aduh mimpi apa gue temen gue bisa gini"

Keisya:" semoga nanti nya mereka beneran kaya gitu ya"

"Semoga dia adalah lelaki yang bisa kakak percaya untuk jaga kamu nanti nya, kakak liat kamu bahagia sama dia tapi mungkin untuk sekarang kamu tidak ingin berpacaran atau apa, tapi semoga dia adalah lelaki yang bisa bikin kamu tertawa dan menangis namun hanya air mata kebahagiaan" batin haico

"Rez, semoga dia adalah perempuan yang bisa mengisi hati lo untuk sepenuh nya dan mungkin ini adalah latihan bagi lo, semoga ke depan nya kalian bisa merasakan hal yang sama yang selama ini kalian simpen" batin azof

Mereka memilih meninggalkan anrez dan tiara di sana, dan mereka memilih untuk ke kamar rawat haico.

Nindi:" udah kak makan nya"

Tiara:" satu suap lagi ya"

Nindi:" gak mau"

Ucap nindi sambil lari

Tiara:" nindi tunggu"

Tiara pun berlari dan nindi pun tergapai oleh tiara, langsung di bawa ke bangku yang tadi dan anrez hanya berbicara dengan batin nya melihat tiara yang sangat lepas jika dia dengan anak kecil dan hal kecil yang menjadi ke biasaan anrez sekarang adalah memotret tiara diam diam.

Bagaikan es yang mencair [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang