Sedari kemarin azof & anrez selalu setia menunggu haico & tiara, mereka terus saja mengajak berbicara orang-orang yang sedang tidur itu, karena orang tua mereka melihat mereka tertidur disana jadi mereka memutuskan untuk pulang dan menitipkan haico dan tiara kepada mereka.
Pagi hari ini ada cahaya yang masuk lewat cela cela jendela dan menyinari seisi ruangan 2 orang yang terbangun karena sinar matahari yang menyinari mereka.
Mereka merasa bahu kanan mereka sakit dan terasa berat ternyata pada saat mereka menatap ke arah tangan mereka ternyata ada seseorang yang sedang tertidur di atas tangan nya.
Haico pov
Setelah kejadian kemarin aku tidak tau apa yang terjadi setelah itu, dan aku terbangun do tempat berbeda aku tak tau aku di mana tapi pada saat aku melihat bahwa tangan kiri ku di infus jadi aku tahu pasti ini rumah sakit, tapi aku merasakan bahu kanan ku sakit, dan tangan ku terasa berat ternyata azof sedang tertidur di tangan ku, aku sangat menikmati muka menggemaskan azof pada saat tertidur tapi fokus ku teralihkan oleh luka yang ada di tangan azof, ya itu adalah luka goresan peluru yang terkena pada azof,
"Makasih kamu selalu ada buat aku, dan selalu membuat aku nyaman seperti ini,aku harap kita bisa bersatu sampai hanya maut lah yang memisahkan kita, maaf kalau kehadiran aku malah buat kamu ada dalam masalah tapi makasih kamu udah yakinin aku bahwa cara memandang mu itu beda kepada ku tidak seperti yang lain" batin haicoTiara pov
Aku terbangun oleh sinar mentari yang menyinari wajah ku dan aku merasakan bahu ku yang masih terasa sakit karena peristiwa kemarin, aku langsung tau ini rumah sakit karena aroma khas nya ini, aku melihat tangan kanan ku ternyata ada seseorang yang sedang tidur di tangan ku yaitu kak anrez, karena aku tidak ingin membangunkan nya jadi aku memilih untuk diam hanya menatap wajah bantal nya."Makasih ya kak, aku gak tau rasa apa yang aku rasain tapi aku sama sekali gak mau kehilangan orang sebaik kakak makasih untuk semuanya" batin tiara
Aku hanya terus menatap kak anrez yang sedang tertidur, hingga tatapan ku buyar saat kak haico membuka tirai, dan memanggil ku.
Tiara pov off
Karena aku tak mau membangunkan azof jadi aku memilih membiarkan tangan ku dijadikan bantal oleh azof, dan aku memilih untuk membuka tirai yang berada di sebelah ku, dan ternyata di sebelah ku ada tiara, dan dia pun sudah bangun,lalu aku memilih mengajak ngobrol tiara dengan suara kecil.
Haico:" eh de, kamu dah bangun"
Tiara:" udah kak, kakak gak kenapa napa kan?"
Haico:" engga kok, justru kamu yang kenapa napa"
Tiara:" engga kok kak aku, gak kenapa napa"
Haico:" tangan kamu masih sakit?"
Tiara:" iya masih kak, tapi aku gak mau bangunin kak anrez, kalau tangan kakak gimana?"
Haico:" sama kakak juga tapi luka kakak kan gak terlalu dalem di banding yang kamu, sama kakak juga gak mau azof bangun"
Tiara:" oh dia juga tidur di tangan kakak?"
Haico:" iya"
Tiara:" hahaha, mereka apa apa samaan ya"
Haico:" iya hahaha"
Tiara:" pipi kakak masih sakit?"
Haico:" engga ti, justru yang harus kakak tanya itu kamu, pipi sama sudut bibir kamu gpp kan?"
Tiara:" apa sih kak cuma luka kecil aja kok, lagian udah tugas seorang adik jagain kakak nya, ini sebagai tanda terima kasih aku ke kakak karena kakak selalu jaga aku, sayangi aku dengan tulus dari aku kecil, aku cuma mau kakak aku gak mau yang lain, aku akan korban kan apa pun walau pun itu nyawa hanya untuk kakak"

KAMU SEDANG MEMBACA
Bagaikan es yang mencair [END]
Genç KurguCerita ini menceritakan sepasang adik kakak yang sangat akur dan menjaga satu sama lain, tetapi sikap mereka dingin dengan sifat mereka yang ramah yaitu haico putri Wijaya dan tiara putri wijaya Mereka tidak pernah mempunyai hubungan dengan siapa pu...