3. Penghianat?

5.5K 316 1
                                    


HAIIHOO
CALL ME VIN, JUST VIN

APA KABAR?


"Kamu baik baik disana ya Ay," ujar Raras menatap sedu Ayna, karena sekarang ini Raga dan juga Ayna akan berangkat ke rumah Raga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu baik baik disana ya Ay," ujar Raras menatap sedu Ayna, karena sekarang ini Raga dan juga Ayna akan berangkat ke rumah Raga.

"Mama juga jaga diri baik baik ya."

"Mama pasti baik baik aja kok Ay, kan ada Papa," ucap Reno berusaha menenangkan sang putri.

Ayna yang sudah tidak bisa membendung air matanya pun, menangis tersedu-sedu sambil memeluk ibunya.

Reno yang melihat putrinya menangis pun mengusap kepala Ayna sambil memeluk Ayna dan Raras, dia tidak menyangka anaknya, putri kecilnya sudah memiliki seorang suami.

"Sudah sudah kasian itu Raga udah nungguin," ucap Reno sambil melepaskan pelukan mereka, dia menatap Raga yang lagi lagi memasang wajah datar.

"Ayna berangkat ya Ma, Assalamualaikum" Ayna melepaskan pelukannya pada Raras dan berjalan memasuki mobil

"Waalaikumsallam."

"Kita berangkat Ma Pa" ucap Raga

"Hati hati, kalau udah sampai kabarin"

"Iya, Ma" ucap Raga yang masih canggung memanggil Reno dan Raras Mama Papa.

Sama halnya seperti yang belum belum, keadaan di mobil sepanjang perjalanan pun hanya dihiasi oleh keheningan.

Saat turun dari mobil, pandangan Ayna terfokus pada bangunan di depannya itu. Rumah keluarga Mahatam.

"Ayo," ucap Raga karena sedari tadi Ayna diam sambil memperhatikan rumahnya.

"Eh, iya ayo." Ucapan Raga membuat Ayna tersadar dari lamunannya.

"Rumahnya Raga gede banget, tapi rumah gue juga ga kalah gede sih." Mungkin begitulah batin Ayna.

Mereka berdua pun masuk kedalam rumah, yang ternyata ramai sekali orang yang sedang menunggu mereka.

"Nah, itu dia pengantin barunya" ujar Indah kakak ipar Raga.

Ayna benar benar merasa canggung saat ini,  karena sekarang tatapan semua orang mengarah kepadanya dan juga Raga.

"Husst, Ga, gue malu, sumpah, " bisik Ayna kepada Raga.

"Gue juga."  Ayna cukup terkejut dengan ucapan Raga, tumben sekali Raga menanggapi dirinya bukan dengan deheman. Dan apa tadi katanya, dia juga? Apakah Raga masih punya malu.
Sudahlah lupakan.

"Kenapa liatnya pada begitu banget sih,"gerutu Ayna yang merasa risih dengan tatapan para ibu-ibu keluarga Mahatam.

"Udah diem, ayo," ajak Raga sambil menggenggam tangan Ayna.

RAGAYNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang