27. Tiga Hari

2.9K 194 14
                                    

HAIHALLOOOO
APA KABAR?

RAGAYNA UP LAGII NIH, YUHUUUU
ADA YANG NUNGGUIN GA?
ENGGA?😱
yaudah
.
.
.

LANGSUNG AJA !!!


Saat ini para pemuda dan pemudi itu tengah duduk lesehan di samping mobil Raga terparkir tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat ini para pemuda dan pemudi itu tengah duduk lesehan di samping mobil Raga terparkir tadi.

"Gue masih gak percaya," ujar Arzan membuka suara. Cowok itu tengah selonjoran dengan punggung yang disandarkan di mobil Raga, menikmati hembusan angin.

"Kalau Becca yang lakuin, terus cowok yang di penjara itu, siapa?" tanya Arya.

"Dia punya hutang budi sama Neo," ucap Adiba membuat perhatian mereka teralih kepadanya.

"Lo tau dari mana?"

Adiba menarik nafasnya, kemudian menghembuskan perlahan, "Tadi--"

Flashback

"Jangan lupa bintangnya ya mbak."

"Oke, mas." Adiba mengacungkan jempolnya kemudian masuk ke dalam gerbang rumah Becca yang kebetulan tidak terkunci.

"Tumben amat, dah, satpamnya Becca kemana?" tanya Adiba kepada dirinya sendiri.

Menggelengkan kepalanya pelan, Adiba melangkah kakinya, mendekat ke pintu utama rumah Becca. Sebenarnya mereka berlima sudah ada janji untuk berkumpul, namun Ayna tidak bisa, katanya suaminya sakit. Sedangkan Zia dan Tiara akan datang terlambat.

"Becca, main yuk," teriak Adiba kencang.

Berkali-kali Adiba berteriak namun tidak ada tanda-tanda pintu akan di bukakan.

"Diba, tolol, mana denger." Adiba menepuk jidatnya merutuki kebodohannya. Kemudian memencet bel yang ada disana.

"Eh temannya, non Becca ya?"

Adiba menganggukkan kepalanya, dia merasa asing dengan pembantu ini. Mungkin pembantu baru, begitu pikirnya.

"Masuk, masuk. Katanya non Becca kalau temannya datang, suruh ke kamarnya aja non. Non Becca nya lagi di ruang lukis," ucap pembantu itu.

"Aaa, iya iya. Terima kasih, kalau boleh tahu, orang tuanya Becca kemana ya?"

"Keluar kota non, baru aja tadi pagi berangkat."

"Oke, saya keatas ya. Permisi."

Kemudian Adiba melangkahkan kakinya menaiki tangga menuju kamar Becca. Pintu kamar Becca sedikit terbuka.

Namun, belum sempat Adiba meraih knop pintu kamar Becca, dia sudah mendengar suara dari ruangan di sebelah kamar Becca.

"Becca lagi ngapain dah? Mau masuk tapi gak ada izin." Gumam Adiba. Karena selama mereka berteman Becca benar-benar tidak mengizinkan mereka untuk memasuki ruangan itu, katanya sih ruangan Becca untuk menyalurkan bakatnya.

RAGAYNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang