"RAGA! MUKA LO MIRIP KECOA!"
_______________________________________
Bagaimana jadinya jika dua orang yang saling tidak mengenal, bahkan untuk bertegur sapa pun tidak pernah mereka lakukan. Namun, malah terikat sebuah hubungan yang sangat sakral.
...
Ayna hanya tersenyum lalu menggandeng tangan Raga "nah kek gini, biar kayak couple goals gitu," ujar Ayna.
"Eh tapi, gue cuma pakai baju kayak gini Ga, ih tunggu gue mau ganti dulu," ujar Ayna.
Raga menarik kembali tangan Ayna dan meletakkannya di pinggang Ayna. "Gak usah, lo cantik" ujar Raga tepat di depan telinga Ayna.
Ayna berdiri kaku, pasalnya wajah Raga begitu dekat dengannya. Dia menjauhkan wajahnya dan berdehem, "Ayo, keburu malam," ajaknya untuk menghilangkan kecanggungan.
Raga hanya terkekeh pelan melihat tingkah Ayna, gemas.
~~~
Saat ini mereka berdua sedang berada di dalam mobil. Keadaan begitu tenang, Raga yang fokus menyetir dan Ayna yang fokus dengan ponselnya.
"Ga," panggil Ayna memecah keheningan.
"Hm?"
"Kita mau makan dimana?" Tanya Ayna.
"Lo mau makan apa?" Tanya Raga tanpa mengalihkan pandangannya.
"Apa ya Ga, yang enak gitu."
"Gak tau."
"Nyebelin."
Setelahnya keadaan kembali hening, hingga suara perut Ayna terdengar.
Kruyuk
Raga yang sedang fokus menyetir pun, menolehkan kepalanya ke arah Ayna. Dilihatnya Ayna yang sedang menyentuh perutnya dan meringis pelan.
"Ehehe." Ayna merasa malu karena suara perutnya yang terlalu kencang, hingga Raga mendengarnya.
Raga hanya tersenyum kecil, "makan di sana aja ya? Gak apa-apa kan?" Tanya Raga, saat melihat warung pecel lele di pinggir jalan.