"RAGA! MUKA LO MIRIP KECOA!"
_______________________________________
Bagaimana jadinya jika dua orang yang saling tidak mengenal, bahkan untuk bertegur sapa pun tidak pernah mereka lakukan. Namun, malah terikat sebuah hubungan yang sangat sakral.
...
ADA YANG NUNGGUIN AKU UPDATE LAGI GA NIH? KALAU ADA KOMEN DONG
seperti yang aku tulis di deskripsi, update sesuai mood, jadi kalau aku ga up lama berarti ga mood😔
maaf ya....
tapi aku usahain buat rajin update.
UDAH DEH LANGSUNG BACA AJA, SEMOGA SUKA SAMA PART KALI INI
KALAU ADA YANG MERASA LUPA ALUR, BACA PART SEBELUMNYA AJA YA, HAHAHA
TANDAI KALAU ADA TYPO!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pagi-pagi sekali seorang gadis yang sudah menjabat sebagai istri dari lelaki bermarga Mahatam itu tengah berkutik di dapur, menyiapkan makanan untuk sarapan.
"Jadi gini, rasanya jadi bini yang sesungguhnya," gumam Ayna seraya mengusap keningnya dramatis.
Padahal gadis itu hanya memasak nasi goreng spesial telur dan sosis.
"WALAH!" Pekik Ayna ketika seseorang memeluknya dari belakang.
"Anjing," umpar Raga ketika tangannya dipukul menggunakan spatula oleh Ayna.
"Aduh, ngagetin sih." Ayna mengusap-usap tangan Raga yang masih memeluk perutnya, "merah bro."
"Masak apa?" tanya Raga yang tidak lagi memperdulikan tangannya.
"Nasi goreng telur sama sosis, spesial cinta," jawab Ayna kemudian tertawa geli.
"Geli, Ay."
Ayna yang tadinya tertawa, mendengar pernyataan Raga semakin tertawa ngakak, "Jujur aja, iya."
"Muka lo," ujar Raga tiba-tiba membuat Ayna menghentikan tawanya.
"Kenapa?"
"Jelek." Setelah mengatakan itu Raga langsung melepaskan pelukannya dan memilih untuk menjauh dari jangkauan Ayna.
Ayna mengerjapkan matanya, "Ya, makasih."
Raga yang memang masih berada di tangga pun menyerit, bukan ini yang dia mau. "Kok gak marah?" tanya Raga kepada Ayna.
Ayna mematikan kompor, setelahnya gadis itu mengembalikan tubuhnya menatap Raga, "Karena gue tau kok, kata jelek yang keluar dari mulut lo itu hanyalah bualan semata."
"Pede."
Raga yang melihat gelagat Ayna ingin membalas ucapannya pun segera memotongnya, "Udah, gak usah sok sok mau marah. Cepet makan, gue mau ganti baju dulu."