"RAGA! MUKA LO MIRIP KECOA!"
_______________________________________
Bagaimana jadinya jika dua orang yang saling tidak mengenal, bahkan untuk bertegur sapa pun tidak pernah mereka lakukan. Namun, malah terikat sebuah hubungan yang sangat sakral.
...
Maaf ya baru bisa up lagi lagi sibuk banget akhir-akhir ini, enggak banget sih tapi ya sibuk. ya gitulah, semoga kalian paham hihi 😣
OH IYAAAAAA jangan panggil aku thor dong😭😭 mending Hulk aja sekalian, kan bagus tuh ijo😱
kalau boleh tahu kalian baca part ini jam berapa?
terus kalian dapet cerita ini dari mana hayoooo
komen yawww
LANGSUNG AJA!! TANDAIN KALAU ADA TYPO ATAU KALIMAT YANG KURANG JELAS
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Disinilah dua pasangan itu berada. Dimana lagi kalau bukan UKS. Pemandangan yang terlihat hanyalah seorang gadis yang tengah terduduk di atas brankar UKS, dengan segelas teh hangat di tangannya. Disebelahnya terdapat seorang pria yang tengah menatap gadis tersebut tajam.
"Jangan liatin," ujar Ayna yang tak diindahkan oleh Raga. Cowok itu masih terus menatap Ayna tajam.
"Yaudah pingsan ajalah, lo itu bikin khawatir tau gak?" Sentak Raga sembari mengulang perkataan terakhir Ayna tadi.
"Oh, lo khawatir?" tanya Ayna dengan cengiran khasnya.
"Pertanyaan bodoh."
"Ah, sensi amat lo. PMS?"
"Serius. Bisa?" Raga menatap Ayna penuh intimidasi.
Ayna menelan salivanya kasar, "Oke. Maaf. Gue gak tahu harus ngapain. Terlanjur maluuu." Gadis itu meletakan gelas yang berisi teh di nakas, kemudian menutup wajahnya yang memerah karena mengingat kejadian memalukan di kantin tadi.
Dengan agresif-nya Ayna menarik rambut Raga. Menjambak rambut cowok itu melampiaskan kekesalannya.
"LO NGESELIN BANGET SIH! UDAH DARI LAMA GUE PENGEN NGEJAMBAK LO!"
Raga meringis tertahan karenanya. Cowok itu berusaha menyingkirkan tangan Ayna dari rambutnya.
"Lepas, Ay." Pinta Raga lembut. Kalau sudah seperti ini bukan bentakan yang akan menghentikan Ayna. Gadis itu hanya perlu di sayang-sayang, Raga tahu Ayna hanya mencari perhatiannya saja.