6. Erika

4.2K 280 6
                                    

HAII👋
APA KABAR?

CALL ME VIN

SELAMAT MEMBACA

"Raga kemana sih," gerutu Arzan karena Raga yang tak kunjung datang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Raga kemana sih," gerutu Arzan karena Raga yang tak kunjung datang.

"Kita tinggal aja lah!"

"Sabar, Zan, gak sabaran banget lo," ujar Arya.

"Sebentar lagi juga dateng."

"Ya tap-" ucapan Arya terpotong karena suara klakson mobil.

Tin

"Tuh udah datang kan," ucap Erza menatap mobil Raga yang baru datang.

Setelahnya terlihat Raga yang turun dari mobil dengan santainya, dengan tampang tak berdosanya.

"Lagak lo! Dari mana aja lo? Udah ditungguin dari tadi juga!"

Raga hanya memutar bola matanya malas mendengar ucapan Arzan. Tak berniat untuk menanggapinya

"Ye, si opet! kurang ajar banget," gerutu Arzan.

"Tumben, Ga. pakai mobil," ucap Arya karena jarang sekali Raga membawa mobilnya

"Tadi, nganter Ayna," jawab Raga seadannya.

Arzan yang mendengar jawaban Raga pun langsung mengganti raut wajahnya, yang tadinya jengkel langsung digantikan dengan wajah tengil, berniat menggoda.

"Oh, nganter ibu istri toh," goda Arzan dengan mata yang berkedip-kedip genit.

"Ayo langsung aja, gak usah di ladenin," ajak Arthur agar Arzan berhenti berbicara.

"Rese lo semua!"

Lalu, tanpa membuang waktu lebih lama lagi, mereka pun langsung berangkat ke kantor polisi. Setelah mereka sampai di sana, mereka saling menatap satu sama lain, sebelum akhirnya masuk ke dalam kantor polisi.

Setelah meminta izin kepada polisi yang bertugas, akhirnya mereka diberikan waktu untuk berbicara kepada Deon.

Mereka pun menunggu polisi memanggil Deon di tempat yang biasa di tempati untuk menemui para napi. Ketika Deon masuk kedalam ruangan tersebut, suasana langsung berubah. Yang tadinya tenang berubah menjadi tegang.

"Hai," sapa Arzan memulai percakapan.

"Enak, dipenjara?" tanya Arya dengan nada mengejek.

Deon hanya menundukkan kepalanya menahan malu, dia tidak mampu untuk memandang wajah orang-orang yang begitu baik kepadanya, namun malah sebuah penghianatan yang dia berikan.

"Gue udah percaya sama lo," ujar Erza penuh kekecewaan, "tapi, ini balasan lo? nama Grexda tercemar gara-gara Lo!"

"Maaf," hanya itu yang bisa Deon ucapkan.

RAGAYNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang