"RAGA! MUKA LO MIRIP KECOA!"
_______________________________________
Bagaimana jadinya jika dua orang yang saling tidak mengenal, bahkan untuk bertegur sapa pun tidak pernah mereka lakukan. Namun, malah terikat sebuah hubungan yang sangat sakral.
...
aku up lagiii ada yang nungguin ga? maaf ya baru up, ehe
sebenarnya udah lama di draf, cuma baru sempet aja. dan buat yang lagi PAS, semangit yes!!!
okey
selamat membaca semoga syuka
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"GAK GITU ANJIR!" teriak Arzan tak terima yang mengundang tatapan aneh oleh para siswa yang tengah berada di kantin.
"Terus?"
"Gue masih suka cewek ya!! Gak usah aneh aneh Lo! Amit amit jabang bayi." Arzan bergidik ngeri saat mengingat ucapan Erza yang mengatainya homo, hanya gara-gara dia memuji ketampanan salah satu adik kelas.
"Halah, ngaku aja lo," sahut Becca membuat Arzan mendelik ke arahnya..
"Apaan lo? Gue masih suka cewek ya!"
"Masa?" goda Erza yang ingin memancing Arzan untuk menyatakan perasaannya.
"IYA ANJING!" umpat Arzan yang sudah terpancing.
"Serius?" sahut Arthur ikut-ikutan.
"Lo pada ngapa sih? Kesel gue, amit amit anjing. Jangan gitu lah, omongan tu doa, pada goblok," cerocos Arzan kesal.
"Alah Zan, Zan. Kalau emang bener, ngaku aja kali, kan kalau lo ngaku enak. Nanti langsung gue ruqyah." Arzan benar-benar kesal dengan ucapan Arya sekarang.
"Lo gak usah ikut-ikutan ya njing!"
"Arzan boong ya---- hayoo Arzan belok," ejek Ayna yang dibalas tatapan tajam oleh Raga.
Ayna menaikan alisnya bertanya 'apa?' namun Raga tak menjawab pertanyaan-pertanyaan. Ayna pun mengangkat bahunya acuh tak acuh.