33. Hari sial

2.4K 183 40
                                    

HALLOOOWWW GUYS!!!


minal aidzin walfaidzin semuanya yang baca💗🙏
kalau aku jarang update mohon di maafin ya, kalau aku pacaran sama jeno ya mohon di Aminin 🤩


masih pada dapat THR ga nih?
semoga masih ya, haha

udah deh aku engga tau mau ngebacot apa lagi, tapi semoga part kali ini memuaskan💗💗
aku minta vote sama komennya, boleh?

TANDAI KALAU ADA TYPO!
ATAU KALIMAT YANG KURANG DIMENGERTI!




Keringat sedari tadi menetes dengan deras dari tubuh lima orang remaja yang tengah berdiri di tengah lapangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keringat sedari tadi menetes dengan deras dari tubuh lima orang remaja yang tengah berdiri di tengah lapangan.

Siapa lagi kalau bukan lima inti Grexda yang ketahuan membolos. Ada yang cepu lebih tepatnya.

"Anjing. Mulut siapa itu, berani banget cepuin kita ke pak Mamat!" Arya menghembuskan nafasnya kasar. Ingin rasanya memukuli wajah orang yang dengan berani mengadukan dirinya dan teman-temannya.

"Salah kita juga," sahur Erza.

Arya menatap Erza sinis, "Gak asik lo, babi."

"Gue belum selesai ngomong bego!"

"Oh iya? Yaudah maap."

"Ngoceh mulu lo, diem bisa?" sentak Arthur kepada Arya.

"Enggak," jawab Arya sekenanya.

Arthur menatap wajah tak berdosa Arya dengan datar. Cowok itu kemudian memilih diam, sebelum tangannya melayang ke pemilik wajah itu.

"Capek gue. Haus, panas," keluh Arzan sembari mengusap keringat yang ada di dahinya.

"Alay," ujar Raga.

Arzan menatap Raga julid, "Dasar, gak bisa berekspresi!"

"Mau mati?"

"Gak dulu," balas Arzan membuat Raga memutar bola matanya malas.

"Gue masih penasaran, siapa yang udah ngaduin kita," ucap Arthur.

"Iya kan? Kesel gue. Carmuk sama pak Mamat itu pasti," sahut Arya dengan menggebu-gebu.

"Siapa yang lo bilang carmuk?" Sambar seseorang membuat kelima cowok itu menoleh otomatis.

"Ada yang ngaduin kita-kita ke pak Mamat," ujar Erza.

"Emang kalian habis ngapain?" tanya Adiba.

"Bolos," jawab Arthur dengan wajah tak berdosanya.

RAGAYNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang