Terbit di Starlightbooks Publishing || Novel tersedia di Shoppe & Tiktok Shoppe
Bagaimana rasanya menjadi Arisha? Ketika dia harus ikhlas melepas impiannya untuk bisa bersatu dengan cinta dalam diamnya. Arisha terpaksa menerima pinangan orang lain...
Sebelum baca jangan lupa vote dengan klik bintang di pojok kiri dulu ya Vren 🌟
Comment+Share ke teman²nya kalau suka cerita ini❣️
Baca ini jam berapa?
Kasih emot love 🤍 untuk cerita ini
Tqu gais
. . .
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
. .
"Bisa jadi kenapa Allah memilih takdir ini untukmu karena Allah tahu banyak kabaikan yang akan kamu dapatkan di sana."
Khariza
@storyhusni_
🍂🍂🍂🍂🍂
From : 0823XXXXXXX
Assalamualaikum Arisha Malam ini aku ingin ke rumahmu bersama orang tuaku Aku ingin melamarmu
Melihat chat masuk ke Whatsappnya membuat kening Arisha berkerut. Pasalnya dia yang baru selesai cuci piring dan tengah duduk mendapati pesan dari nomor tidak dikenal. Jari lentik Arisha membalas pesan tersebut karena cukup penasaran.
Arisha Wa'alaikumsalam. Maaf siapa?
From : 0823XXXXXXXX Fakhri Alfarazel
"Allahu Rabbi." Arisha sontak menjatuhkan ponselnya di kasur, ia tertegun hebat. Ini tidak mungkin kan? Arisha tidak percaya akan apa yang dibacanya. Apa itu benar? Apa ia saat ini bermimpi? Seorang Fakhri Alfarezel akan datang melamarnya?
Butuh berapa lama bagi Arisha untuk menyadarkan dirinya, chat dari lelaki yang selama ini disukainya berhasil membuat hatinya bergetar hebat. Arisha memegang dadanya merasakan jantungnya yang kini berdegup kencang
Fakhri Alfarezel?
Senyuman dari bibir ranum itu perlahan mengembang. Siapa yang tidak senang akan dilamar oleh orang yang disukai selama empat tahun? Arisha kini bahkan tidak tahu bagaimana menggambarkan perasaannya saat ini, yang pasti ia terlalu bahagia.
Allah ... terima kasih ...
"Kak." Mendengar suara Fara yang memanggilnya membuat Arisha menyahut.
"Iya, Bunda." Arisha membiarkan ponselnya, bersegera menuju Fara yang memanggilnya dari lantai satu. "Iya, Bun?"
"Kamu bisa ke pasar belanja bulanan sama Aiza? Bunda lagi nggak bisa pergi soalnya."
