(4) Membuka Hati?

12K 1.6K 460
                                    

Sebelum baca jangan lupa vote dengan

klik bintang di pojok kiri dulu ya🌟

Comment+Share ke temannya kalau suka cerita ini❣️

Baca ini jam berapa?

Kasih emot 🦋 dulu yuk untuk cerita ini
.
.

Kasih emot 🦋 dulu yuk untuk cerita ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Terima kasih untuk hari ini Arisha. Semoga dengan kedekatan ini cinta perlahan tumbuh di hatimu untukku. Cinta memang tidak bisa dipaksakan. Tapi, ia akan datang secara perlahan."

Rifqi Yaqzan Faiz
@storyhusni_

🍂🍂🍂🍂

"Udah, Sha?"

Hari ini Rifqi berinisiatif mengajak Arisha untuk jalan, ia akan melakukan berbagai cara agar Arisha mulai mencintainya. Dengan kebersamaan Rifqi bisa memulainya dari sini. Untungnya Arisha bersedia hingga hari ini adalah hari bahagia bagi Rifqi.

"Udah, Mas." Arisha berjalan mendekat menuju Rifqi yang duduk di ruang tamu menunggunya. Dia sudah siap dengan slink bagnya.

"Jelek ya Mas?" Arisha jadi tidak percaya diri karena Rifqi tidak hanti memandangnya.

"Siapa bilang?" Lelaki itu beranjak dari duduknya untuk berdiri di depan Arisha. Senyum menawan itu mengembang.

"Kamu cantik." Pujiannya mampu membuat Arisha merona.

"Kita pergi lagi?" Arisha mengangguk. Tangan Rifqi mulai mengenggam hangat tangannya. Meskipun sedikit kaget,namun Arisha mencoba membiarkannya.

"Kita pakai motor ya. Mumpung cuaca bagus."

"Iya, Mas."

Rifqi melepaskan genggaman tangannya, beralih mengambil helm dan memasangkannya ke kepala Arisha.

"Aku pasangin."

Belum Arisha angguki, Rifqi sudah lebih dulu memasangkannya, membuat Arisha seketika mundur.

"Aku aja."

"Kamu nggak suka, Sha?"

Bukan, bukan seperti itu. Hanya saja ia belum terbiasa. Ketika Rifqi mengenggam tangannya saja, ia merasa aneh dengan perlakuan itu.

"Maaf, Mas, aku cuma-"

"Arisha, izinin aku lakukan apapun yang bisa buat kamu cinta sama aku."

Arisha menatap Rifqi yang berujar lirih. Ia merasa tertampar akan ucapan yang seakan mengingatkannya karena sudah menyakiti suaminya lagi.

Khariza (Cinta Yang Terbagi) || TERBIT ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang