(10) Sepertiga Malam

12.2K 1.7K 569
                                    

Bismillahirrahmanirrahim

Budayakan vote dan komen dulu sebelum lanjut
Vote dengan klik bintang di pojok kiri🌟

Jangan lupa share ke teman²nya kalau suka cerita ini❤️

Ada yang nungguin kisah mereka?🦋
.
.

"Jika kamu adalah orang yang akan membawa cinta ini berlabuh untukku, maka hati ini mengizinkannya memilihmu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jika kamu adalah orang yang akan membawa cinta ini berlabuh untukku, maka hati ini mengizinkannya memilihmu."

Khansa Arisha Zahra
@storyhusni_

🍂🍂🍂🍂🍂

Tiada yang lebih indah selain dari sepasang kekasih halal yang saling bermunajat kepada Allah , memilih bangun untuk menghambakan diri, memilih terjaga di saat banyak orang yang terlelap dalam balutan selimut hangat. Dini hari pukul tiga pagi, keduanya sama-sama menunaikan sholat malam setelah mandi. Mengambil waktu untuk menfokuskan diri beribadah kepada Allah. Dua sajah kini sudah tergelar indah, baik Arisha dan Rifqi mulai khusuk dalam sholat mereka.

"Allahu Akbar ..."

Hal yang dirasakan keduanya saat ini terasa berbeda. Seolah hati mereka ikut berdesir. Allah begitu Maha Pengasih, nikmat Nya begitu berlimpah mereka rasakan. Dibandingkan ujian tidak ada apa-apanya dengan nikmat yang mereka dapatkan bahkan tidak terhitung jumlahnya. Nikmat Allah begitu indah, bahkan di saat seperti ini.

Selesai salam, lisan keduanya basah melantunkan zikir kepada Allah. Bersyukur atas karunia yang dilimpahkan untuk mereka. Mereka memuji Allah sebanyak-banyaknya, tunduk dan berserah diri selalu kepada Tuhan yang Maha Esa.

Tangan Arisha mengadah, ia menghayati lantunan doa yang dilantunkan suaminya. Dimulai memuji Allah, Rasul-nya, berdoa untuk orang tua dan kemudian untuk kebahagian mereka. Arisha mengaminkan setiap doa yang terdengar dengan lirih, begitu berharap Allah mengabulkan setiap doa mereka pagi ini.

Rifqi yang berbalik kepadanya membuat Arisha tersenyum. Tangannya langsung terarah mencium punggung tangan Rifqi dengan takzim. Seiring itu juga ia rasakan kecupan lembut dari suaminya yang begitu lama di kening. Lagi-lagi hatinya terasa bergetar,

"Sha, kamu adalah awal dan akhirku. Sungguh aku ingin bersamamu sampai nanti."

"Aku pun, Mas."

Detik ini rasa cinta benar-benar telah tumbuh di hatinya untuk Rifqi. Cinta yang akhirnya bisa berpindah seutuhnya. Arisha begitu bersyukur dengan nikmat indah yang tak akan pernah ia lupakan sampai kapanpun.

"Makasih sayang udah izinkan aku menempati ruang di hati kamu."

"Makasih juga Mas karena udah sabar menunggu dan memahamiku."

Khariza (Cinta Yang Terbagi) || TERBIT ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang