(7) Biasakan ya

11.1K 1.5K 450
                                    

Budayakan vote dan komen sebelum lanjut

Vote dengan
klik bintang di pojok kiri ya🌟

Jangan lupa share ke temannya kalau suka cerita ini❣️

Baca ini jam berapa?

Kasih emot 🦋 dulu yuk untuk cerita ini
.
.
.

"Karena yang dibutuhkan dalam sebuah rumah tangga adalah sebuah pengertian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Karena yang dibutuhkan dalam sebuah rumah tangga adalah sebuah pengertian."

Khariza

🍂🍂🍂🍂

A

risha menggeliat pelan begitu suara Rifqi terdengar memanggilnya, rasa nyaman tidur selama perjalanan harus terhenti merasakan sentuhan lembut di bahunya dari Rifqi.

"Kita udah sampai, Sha."

Arisha membuka matanya yang masih berat, pandangannya yang kabur kian jelas. Arisha menatap jendela di sampingnya, ada rumah bertingkat dua di depannya. Airsha semakin mengucek mata sambil melepaskan punggungnya dari sandaran mobil.

"Udah sampai, Mas?"

Rifqi mengangguk. Arisha menatap layar ponselnya. Ternyata sudah tiga puluh menit ia tertidur.

"Maaf Mas, aku ketiduran lama."

"Itu nggak lama, Sha, cuma sebentar." Rifqi melepaskan seatbeltnya.

"Kenapa Mas nggak bangunin aku? Padahal aku minta dibangunin setelah lima belas menit aja."

"Aku nggak setega itu bangunin kamu yang lagi tidur nyenyak."

"Tapi jadinya Mas menyetir sendiri."

Rifqi tertawa kecil, mengulurkan tangannya ke atas kepala Arisha sambil mengusapnya lembut. "Nggak apa-apa sayang. Tiga puluh menit nggak lama. Lihat wajah kamu tidur aja cukup ngusir rasa kantuk, Mas."

Panggilan sayang Rifqi, usapan lembut di kepalanya membuat jantungnya mendadak tidak karuan, Arisha kembali menghadap depan. Menutupi rasa aneh hatinya yang menjadi.

***

Lantunan MasyaAllah terdengar dari Arisha yang kian masuk ke dalam rumah barunya dan Rifqi. Senyumnya mengembang tak kala melihat rumah berlantai dua yang bentuknya begitu minimalis. Tidak besar tidak juga kecil, sangat pas dan rapi, ditambah halaman di luar yang Arisha sukai.

Langkahnya semakin masuk menjelajahi setiap sudut rumah. Arisha begitu terpukau dengan gaya dan layout rumah baru ini. Unik itu lah penilaian Arisha. Melewati sampai ruang belakang, ia semakin takjub menemukan kaca transparan yang mengarah pada taman kecil. Hanya duduk di meja makan, taman langsung terlihat dengan air mancur kecil yang begitu indah.

Khariza (Cinta Yang Terbagi) || TERBIT ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang