(25) Dua Pilihan

11.3K 1.7K 354
                                    

Trailer Khariza (Cinta yang Terbagi)

Bisa dilihat di Instagram atau Titkok @storyhusni_

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bisa dilihat di Instagram atau Titkok @storyhusni_

.
.
.

🍂🍂🍂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


🍂🍂🍂

Sambil menunggu azan isya, Arisha memilih membaca al-Qur'an hingga rasa sesak yang terasa mulai berkurang dihatinya. Ia menyibukkan diri mengingat Allah di atas masalah yang menimpanya. Hanya dengan mengingat Allah hatinya menjadi tenang.

Suara Azan Isya yang terdengar berkumandang membuatnya kembali bangkit untuk berwudhu lagi. Setelahnya Arisha menggelar sajadah dan mulai hanyut dalam nikmatnya ibadah bersama Allah. Ketika baru hendak takbir sebuah sajadah tergelar di depannya. Arisha tahu itu siapa, Rifqi yang kini sudah mengumandangkan takbir. Ingin rasanya pergi, memilih sholat sendiri dari pada sholat berjamaah bersama imam yang telah melukai hatinya. Namun, ada yang seakan menahan langkahnya untuk tidak pergi hingga kini ia menjadi makmum dalam sholat Isya bersama Rifqi.

Setelah sholat dan berdoa, Arisha langsung bangkit berdiri, enggan menyalami tangan itu. Ia bahkan langsung menghindar ketika Rifqi mendekat.

"Sha."

Arisha tidak mendengarkan. Memilih melipat sajadah dan langsung keluar dari kamar. Rifqi yang melihat itu langsung menahan tangannya.

"Maaf."

"Lepas!"

"Aku bawa makanan, kamu harus makan ya."

"Aku nggak lapar."

"Kamu bisa sakit."

Itu lebih baik dari pada aku dilukai seperti ini.

"Sha aku cuma nggak mau kamu pergi. Maaf karena udah kunciin kamu tadi di kamar."

"Mas bisa pergi dari aku?" pinta Arisha terdengar lelah.

"Tapi-"

"Jangan dekatin aku atau aku benar-benar pergi dari rumah ini?!" Ancaman itu membuat Rifqi yang ingin memeluknya terpaksa mundur. Arisha berlalu meninggalkan Rifqi dan langsung masuk ke kamar lain. Keputusannya untuk pulang tidak jadi ia lakukan. Arisha tidak ingin lemah dengan membawa masalahnya ke rumah. Ia takut orang tuanya cemas seperti saat masalah Aiza dan Fakhri. Ia harus menyelesaikannya sendiri hingga menyerah memang keputusan akhirnya.

Khariza (Cinta Yang Terbagi) || TERBIT ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang