(41)Tidak Ingin Kehilangan

11.3K 1.3K 1K
                                    


"Nyatanya sikap ini tidak lagi bisa dimaafkan, dia enggan untuk sekedar bertemu, bahkan untuk bertegur sapa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nyatanya sikap ini tidak lagi bisa dimaafkan, dia enggan untuk sekedar bertemu, bahkan untuk bertegur sapa."

Rifqi Yaqzan Faiz
Karya @storyhusni_

Silakan tag @storyhusni_ jika Share apapun dari Khariza

🍂🍂🍂

Rifqi tidak bisa membayangkan bagaimana hidup tanpa Arisha, wanita yang telah memberi warna untuknya selama ini. Sikapnya yang tidak tegas kini benar disesalinya. Hidupnya pasti akan hancur jika sampai kehilangan Arisha untuk selamanya. Perjalanan yang sudah ditempuhnya dari Bandung ke Jakarta dilaluinya, dia sudah berdiri di depan rumah mertuanya. Rifqi segera turun dari mobil untuk berniat mengetuk pintu.

"Bunda." Seiring itu ia mendapati Ibu mertuanya yang membuka pintu sambil memegang pot bunga. Fara sedikit kaget dengan kedatangan menantunya, tapi dia mengabaikan meletakkan pot bunga yang baru di belinya.

"Bunda. Arisha ada, Bun?"

"Ada pun, Arisha nggak mau ketemu kamu," balas Fara tidak bersahabat.

"Bunda."

"Suruh dia masuk, Bund." Perintah Ali yang berdiri di pintu dan kemudian masuk lagi membuat Fara mengangguk. Dia menyuruh Rifqi masuk dengan duluan ke dalam.

Rifqi yang menyadari aura berbeda dari mertuanya mencoba mengatur napas yang tidak terkendali. Tak ada pembicaraan apapun ketika mereka sudah duduk di ruang tamu. Ali tidak membuka suara, sengaja membiarkan Rifqi yang berbicara duluan untuk menjelaskan. Hingga kemudian setelah Fara kembali dengan membawa nampan berisi segelas teh barulah Rifqi mulai membuka suara dengan mencoba mengatur detak jantungnya.

"Aku minta maaf."

"Apa yang kamu putuskan?" Rifqi menatap orang tua Arisha dengan perasaan bersalah.

"Bersama Arisha."

"Setelah kehilangan?"

"Aku menyesal," lirih Rifqi dalam.

"Kamu nggak tegas sebagai lelaki!"

Ucapan Ali tidak bisa ia elak, kenyataannya itu yang terjadi dan sudah dilakukannya pada istrinya- Arisha.

"Felia? Bagaimana dia?"

"Felia yang merencanakan semua ini, bahkan sejak menikah dulu." Ali dan Fara saling beradu pandang mendengar itu, tak mengerti maksudnya hingga kemudian Rifqi melanjutkan ucapannya.

"Selama ini aku salah, aku udah berhasil dibodohi Felia, kemakan perangkapnya sampai membuat rumah tanggaku dan Arisha hancur." Rifqi menghela napas berat, bodohnya dia bahkan dia tidak tahu ini sama sekali.

Khariza (Cinta Yang Terbagi) || TERBIT ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang