Selingkuhan Tuan Muda

1. Lovesick Girl

*Cerita ini sudah pernah tayang di buku Rosekook Area. Di sini berisi versi lengkap dengan alur yang mendapat rombakan, terlebih pada bagian nama tokoh. Cerita ini mengangkat tema tentang penyimpangan seksual, dunia malam, seks bebas dan kekerasan. Diharap para pembaca untuk lebih bijak memilih bacaan sesuai usia. Terima Kasih.

Selamat membaca

*
*
*
*

Annastasha Belle tidak pernah menyelamatkan dunia di masa lalu, ia juga bukan keturunan bangsawan yang berhak menerima limpahan kebahagiaan dunia. Namun ketika jemarinya nyata menyentuh halusnya kulit berbalut keringat milik Tuan muda Julian Matthias Valtteri yang tidak lain adalah anak dari majikannya, Anna sadar jika ini benar adanya. Anna, benar-benar sedang berkegiatan panas dengan sang Tuan muda tampan idamannya.

Suara erangan yang saling sahut, beradu untuk menunjukkan siapa pemilik termerdu dan terkuat, terdengar saling berbalas. Kaki-kaki ranjang pun turut memberi semangat berupa deritan kasar, pada kegiatan bergumul yang sedang dilakukan oleh dua insan yang terbutakan hawa nafsu.

Manusiawi, kala otak cerdas terkikis akan kenikmatan dunia. Kala setan menjelma menjadi kebahagiaan, begitulah manusia terperosok pada lembah dosa. Benar kata pepatah, yang lemah akan selalu kalah, begitupun mereka yang sangat lemah iman dan tertunduk pasrah pada gairah.

Anna masih duduk di kelas 11 saat ia memasuki dan tidur di ranjang selembut bulu angsa milik Tuan mudanya, namun di usianya yang masih belia, ia sudah resmi melakukan hubungan dewasa yang tidak patut untuk dilestarikan remaja naif sepertinya.

"Tuan muda!" Erang gadis berparas jelita itu tanpa sungkan.

Begitulah ia memanggil lelaki yang kini mengaggahinya. Sang Tuan muda, putra keluarga kaya yang menjadi ladang rejeki untuk Anna dan Ibunya. Anehnya, kini kedua manusia dengan kasta laksana sutra dan kain perca itu, berbagi kehangatan di atas ranjang. Melupakan kasta dan strata, hanya mementingkan saling kejar kenikmatan.

Diiringi dengan film dewasa yang masih terputar di layar televisi yang tertanam di dinding, Tuan muda terus bergerak, menghujam gadisnya dengan tubuhnya yang lembab. Sang gadis terus mendongak saat merasakan hujaman yang menyentuhnya teramat dalam, jemarinya meremas lengan berotot yang tadi sempat mendekapnya sebelum kejadian ini berlanjut.

Geraman maskulin yang keluar dari mulut lelaki yang belum lama ini mulai fasih berbahasa Indonesia itu, menjadi tahap akhir dari kegiatan keduanya. Iris kecoklatan yang berkilat karena cahaya lampu, semakin menegaskan ketajaman dari pandangan lelaki yang kini mulai menyeringai puas.

Badan Tuan muda terus bergetar, seperti bayi yang kencing di dalam popok, bedanya wajah Tuan muda terlihat puas dan penuh akan gairah. "Ini pengalaman pertama yang mengesankan. Aku menyukai ini Annastasha Belle."

Anna, hanya sibuk menenangkan detak jantungnya, setelah diajak melayang hingga menyentuh langit ke tujuh. Pipinya menghangat saat mendengar sang Tuan muda menyebut namanya dengan panggilan lengkap. Lelaki itu berguling, berbaring di sampingnya seraya menyatukan jemari mereka. Anna kembali tersenyum, saat punggung tanannya mendapat kecupan lembut, ia sempat khawatir jika mengecewakan sang Tuan muda karena tubuhnya yang mungkin bukanlah selera lelaki rupawan itu. Namun, saat Tuan muda mengusap belahan dadanya, merambat turun dan mengitari pusarnya, Anna memejamkan mata dengan desisan lembut.

Ia tidak peduli apakah Tuan muda puas atau tidak, yang pasti, saat Tuan muda kembali menyentuhnya, itu adalah jawaban telak yang tidak perlu pembenaran.

"You're delicious menu, Anna." Lirih Tuan muda, lalu kembali mencium bibir Anna dengan penuh kelembutan.

Rasa sakit diarea kewanitaannya bahkan masih terasa, sensai perih saat Tuan muda menembusnya untuk pertama kali bahkan masih terbayang. Anna meyakini jika dirinya pasti berdarah. Namun Tuan muda malah bangkit dan mengungkungnya, tersenyum licik dan menciumi dagu, turun segaris hingga pusat gairahnya. Dengusan penuh gairah terdengar lembut, sebelum Tuan muda menenggelamkan diri dan memaksa Anna memejamkan matanya dan menikmati gelitikan yang memanjakan dirinya.