Hanya suara dentingan sendok dan piring sajalah yang mengiringi kesunyian serta ketegangan di ruang tamu keluarga muda Valtteri. 20 menit lalu Nyonya besar yang berang, sempat mengucap kata yang membuat suasana mendadak canggung, namun Anna tak hentinya mendengus bahagia pada respon luar biasa lucu yang dia hadapi.
Anna yakin, dia tidak salah dengar maupun salah mengira, saat Nyonya besar yang tertekan akibat amarah Helen yang menayakan sebab tamparan yang mendarat pada pipi kanan Anna. Dengan tegas, Nyonya besar membela diri dan berucap. "Sayang, dia bukan wanita baik-baik, jangan biarkan dia kembali masuk kerumah ini, kau harus tahu jika dia adalah wanita kotor! Dia adalah perusak suam-"
Beruntung Julian menuruni tangga, mengekori Helen dan membuat sedikit kegaduhan dengan daheman yang terdengar keras. Nyonya besar segera menghentikan kalimat kekesalannya, dan Helen yang bodoh, malah merangkul Anna yang sempat mendapat selayang tamparan dari tangan kiri Nyonya besar. Anna sempat terkejut, ternyata tamparan tangan kiri Nyonya besar sangat menyakitkan, bisa saja dia adalah pengguna tangan kiri juga, sama seperti Anna.
Berkat kejadian itu, Anna terus berbunga-bunga, merasa jika dirinya sudah setingkat lebih tinggi dari kasta Nyonya besar yang sepertinya tidak berani membantah sang menantu. Keluarga Valtteri memang sangat kaya, namun sepertinya mereka kalah pada pamor keluaga pemilik media, yang tak lain adalah Helan.
Lihatlah, bagaimana Nyonya besar yang terus diam menanggapi bincang ringan Anna dengan Helen. Walau Anna yakin, jika saja Helen dan Julian tak ada, dirinya akan dicabik-cabik tanpa ampun.
"Maafkan Mommy ya, Rose. Aku tidak tahu ada masalah apa antara kalian berdua, tapi aku harap kalian akan segera berbaikan." Lirih Helen, yang memiliki sifat bak heaven. Lalu menatap sang mertua dengan serius. "Walau bagaimanapun, Rose akan menjadi tetanggaku mom, dia akan menempati rumah sebelah yang sudah kosong. Jadi, Helen harap mom akan berdamai dengan Rose."
Rasanya Anna ingin menaiki meja makan, menari heboh untuk mengekspresikan kebahagiaannya. Saat ini wajah Nyonya besar seperti orang yang sedang menahan hajat, merah dan penuh akan tekanan serta amarah. Tentu saja itu adalah hiburan tersendiri untuk Anna, walau harus dengan terpaka menggigit bibirnya sendiri agar tidak lepas tertawa.
Selain menghormati Helen yang mencoba mendamaikan, tatapan tajam Julian yang duduk tenang disebrangnya, terus mengawasi gerik Anna dengan awas. Anna jelas tak mau gegabah, menikmati kebahagiaan sesaat yang dapat dengan mudah sirna dengan jentikan jari. Dirinya belum sutuhnya menjerat Julian, maka setiap langkah yang akan ia ambil haruslah penuh akan pertimbangan.
"Akupun tidak paham, Helen. Mengapa mertuamu menamparku, padahal aku hanya ingin terus berteman denganmu."
Anna adalah juaranya dalam bermain peran, kini ia bertampang sendu seraya mengusap pipi kanannya yang memang masih terasa berdenyut-mungkin saja bengkak. Helen yang bodoh nan lugu itu, jelas menampakkan wajah melasnya, dan meletakkan alat makannya dengan wajah yang semakin serius.
"Rose mungkin memang bukan wanita sempurna yang sama sekali tidak memiliki kesalahan, Mom. Tapi, untuk saat ini dia adalah orang yang baik, Helen mengenalnya dan dia adalah wanita yang tulus. Jadi, mom mau berdamai denga-"
"Jangan harap!" Tegas Nyonya besar serya bangkit dari duduknya dan melempar napkin ke atas meja.
Tatapan Nyonya besar terjatuh pada sorot mata Anna, menatapnya dengan tajam dan penuh akan kebencian, lalu mendengus kesal kearah Helen. "Jangan pernah lagi memaksa mom untuk melakukan hal konyol seperti ini, Helen! Kau hanya menantuku, dengan asas apa kau berani mengaturku?!" Sunggut Nyonya besar berapi-api.
Aura kemenangan semakin berpihak pada Anna, kedua kakinya berjingkarak kecil dibawah kolong meja, dia sangat bahagia melihat kemarahan Nyonya besar yang seperti tak bisa dikendalikan. Namun, lirihan Julian membuat Nyonya besar membisu dengan sekejap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Selingkuhan Tuan Muda
Romance⚠️ 18+ (Update kalau senggang, sibuk banting tulang demi sesuap nasi di real life) Annastasha Belle hanyalah gadis naif dengan cinta yang tulus kepada Tuan muda idamannya. Namun balasan dari cinta tulus dan segala yang ia berikan adalah kesakitan. ...