26. Dendam Yang Membusuk

2.4K 322 96
                                    


⚠️Tak jenuh-jenuh aku bilang, karena ini wajib dilakukan, sesuai isi konten. 

Bab ini ada adegan kekerasan, jadi harap bijak dalam menyikapi. 

Perihal vote, silakan yang berkenan, ya vote aja. Yang enggak berkenan, ya udah. 

Boleh tandai kalau ada Typo. Selamat membaca!!



==============================




"Tuan!"

Seorang wanita dengan seragam yang sama persis dengan yang dikenakan oleh pelayan di rumah Julian, berlari dengan terburu-buru hingga melupakan etika. Bibirnya tersenyum, namun sorot matanya terlihat khawatir.

Sosok berkemeja putih dengan brand kenamaan, duduk di sofa dengan cerutu di sela-sela jari. Dari sorot matanya yang tajam, rambutnya yang berantakan, serta posisi duduk yang sembaranga. Jelas mendakan jika sosok yang kini mengambil alih tubuh Julian adalah seorang Vald yang kejam.

"Dia sudah sadar?"

Pelayan itu mengangguk, lalu menundukkan kepala dan menepi kearah dinding dengan segan. Sepertinya dia telah sadar, jika tindakan yang baru saja dilakukan adalah sebuah kecerobohan.

"Panggil dokter." Perintah Vald, yang langsung diangguki oleh pelayan itu.

"Kau menyukainya juga kan?"

Vald yang menyesap tembakau di sela jarinya, melirik tanpa minat kearah Ed yang menyeringai. Hingga kini, dia dan Ed belum juga bisa akur dan bekerjasama dengan baik, namun anehnya Julian terus mempertahankan lelaki cerewet yang menyebalkan itu. Pernah suatu waktu Vald menyingkirkan Ed, saat lelaki itu belum mengetahui rahasia besar yang Julian sembunyikan. Namun, alih-alih mengabaikan, Julian malah kembali mencari Ed dan menceritakan rahasia yang seharusnya tetap tersimpan rapat.

Julian yang sempurna, dituntut tak boleh memiliki celah. Maka, Ed adalah satu dari segelintir orang yang nantinya akan mengancam kesempurnaan sosok Julian.

"Jangan konyol." Kekeh Vald.

Ed mengangguk dengan tampang aneh, hal itu membuat Vald penasaran dan mengurungkan kepergiannya. Dia berdahem kecil untuk menarik perhatian Ed, saat lelaki itu menoleh, Vald terdiam seakan menunggu respon yang akan Ed tunjukkan. Ed yang cerewet, akan terasa aneh dan mengkhawatirkan jika diam, dan itu sedikit menganggu. 

"Jadi kau hanya menganggapnya sebagai pemuas nafsu gilamu saja?" Ledek Ed, lalu berseru. "Ah! Maksudku penyimpangan seksual. Kau hanya memanfaatkan seorang wanita lemah, dan tampang tampan orang lain untuk menyalurkan penyimpanan seksualmu, ya?"

Mata tajam Vald menyipit, dirinya terusik karena ucapan Ed yang jelas menyatiki harga dirinya. Memanfaatkan wanita lemah, katanya? Bahkan, melawan banyak petarung pun Vald sangat siap, lalu untuk apa dia memanfaatkan wanita lemah?

Vald terkekeh dengan santai. "Hey, berhenti sok tahu. Kau bahkan tidak mengetahui apapun."

"Oh ya?" Balas Ed, membuat Vald kembali mengurungkan niat awalnya yang hendak bangkit.

Jika dia sempat kesal pada sosok Ed yang pendiam, maka dia lebih dan super duper kesal pada kecerewetan lelaki itu. Sedari tumbuh di tubuh Julian, Vald adalah satu-satunya sosok yang paling enggan berbicara dan mementingkan tindakan. Sifatnya yang terlalu dominan, membuat Julian adan Mike sering terkubur dan terlupakan. Karena itulah, Vald mulai mempelajari dan meniru sifat Julian dan Mike dengan baik, hingga dia dapat mengelabuhi orang-orang disekitarnya.

Selingkuhan Tuan MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang