33. Anak Haram

2.4K 260 74
                                    




Bertopang dagu, Anna melamun seraya mengetukkan jemarinya pada meja kaca yang menopang sikunya. Dia terus mengulang kata demi kata yang Tasya ucapkan tempo hari, tentang kenyataan gila, rahasia yang ditutupi oleh keluarga Valtteri. Rahasia itu adalah sebuah jackpot yang pasti akan menggemparkan seluruh media, jika sampai bocor ke permukaan. Bagaimana tidak, jika keturunan dari Valtteri yang sangat berkuasa di tanah air, ternyata melakukan hubungan inses hingga melahirkan dua putra kembar.

"Suami Nyonya Melia yang selalu ditunjukkan di depan umum, bukanlah ayah dari Julian. karena ayah dari Julian adalah Tuan Niccolas Madhiaz Valtteri, kakak kandung Nyonya Meliana Maurer Valtteri."

Kata-kata Tasya kembali terngiang di kepala Anne, dia benar-benar tidak menyangka jika Julian adalah putra dari saudara sedarah yang menjalin hubungan terlarang. Sekujur tubuhnya kembali gemetar karena teramat bahagia, Anna seolah sedang memegang kunci kehancuran dari keluarga Valtteri, yang dapat dia tusukkan pada dada Julian hingga mati. Namun, Anna jelas harus merangkai langkah yang tepat, agar rahasia besar itu tidak berubah menjadi informasi konyol yang sia-sia.

Mendengar sebuah rahasia besar yang sebanding dengan berlian, Anna bahkan tidak sanggup tidur nyenyak. Dia sibuk berselancar di dunia maya dan mencari informasi tentang inses, yang kurang dia pahami dengan baik. Dari internet, Anna mendapat informasi jika hubungan sedarah dapat memberikan efek buruk pada keturunan yang berhasil dilahirkan. Namun, meneliti Julian yang berpenampilan sempurna tanpa cacat tubuh, membuat Anna keheranan.

"Apakah pendosa memang jarang menerima hukuman di dunia?" Gumamnya.

Otaknya kembali berkelana, hingga kembali mengingat ucapan Tasya tentang Julian yang memiliki dua kepribadian lain di dalam tubuhnya. Anna yang tak percaya, pun terkekeh geli pada dirinya yang hampir termakan bualan Tasya. 

"Tidak mungkin, itu hanya dongeng tipuan dari Tasya yang mencoba segala cara agar bisa menyelamatkan dirinya dan Tyson."

Menyudahi aksi melamunnya, Anna tersenyum tipis saat melihat kehadiran Tasya yang sedari tadi ia tunggu-tunggu. "Panjang umur," gumamnya.

"Jadi, apa yang kau dapatkan hari ini?" Sapa Anna dengan ramah.

Tasya segera mendudukkan diri, lalu menggeledah tasnya dan mengeluarkan sebuah tisu yang dilipat rapi. Memberikan kode dengan dagu, Tasya meminta Anna untuk membuka tisu itu, dan dirinya pun tersenyum puas saat melihat Anna terheran pada pemberiannya.

"Itu adalah rambut dari Tuan Mark, suami Nyonya Melia." Terang Tasya.

"Kau yakin kalau ini milik Tuan Mark Hemsworth?" Anna yang takjub, pun meneliti beberapa helai rambut berwarna coklat itu dengan penuh minat. 

Jika dipikirkan dengan saksama, Mark memang memiliki rambut kecoklatan, sedang Julian memiliki rambut hitam legam, sama persis dengan milik Nyonya Melia. Julian bahkan memiliki iris kecoklatan, sedang Mark dengan warna birunya terangnya. Melalui ciri fisik, seolah sudah bisa mengonfirmasi perbedaan antara mereka.

"Ya. Pria yang menikah dengan Nyonya Melia, namun bukan ayah kandung dari Julian." 

"Tapi, bagaimana kau bisa yakin jika Tuan Mark bukan ayah Julian?" Pancing Anna, guna mendapat informasi lebih dalam.

"Karena aku pernah bertatapan langsung dengan pria yang sangat mirip dengan Julian, yaitu Tuan Nicc. Bukan Mark, Tuan Josh menyebut Tuan Nic sebagai ayah dari Julian. Aku mendengarnya langsung dengan telingaku saat kami berada di villa."

Senyum Anna semakin lebar, dengan hatinya yang sedang berseri, Anna bahkan melambai pada asisten rumah tangganya untuk mendekat. "Tapi, bagaimana kau bisa mendapatkan ini?"

Selingkuhan Tuan MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang