14. Catch You

3.7K 391 151
                                    

Siap-siap bosan, karena ada 3k word lebih 😁
Jangan lupa vote dan komen ya. Walau tidak bisa aku balas satu-satu, tapi aku baca semuanya kok 🥰

_________________

Kukira, tidak ada yang kutakuti di dunia ini. Namun, ternyata aku sangat takut jika dia hidup dengan bahagia.

Annastasha Belle

_________________





"Aku kemari tidak untuk membayarmu!"

Langkah kaki Anna terhenti saat mendengar suara lantang itu memenuhi lorong yang dia lalui dengan tergesa. Tujuannya adalah mengejar sosok Julian yang pergi tanpa kata untuknya, namun mendengar suara Steve, membuat Anna urung untuk melakukannya.

Saat berbalik, Steve berjalan mendekat dengan wajah kikuk, lelaki itu beberapa kali menunduk dan menggaruk tengkuknya dengan canggung.

"Sorry."

Mata Anna terbelalak dengan terkejut, ia kembali mengulang di pikirannya, kata yang baru saja keluar dari mulut seorang Steven yang gila hormat. Keterkejutan Anna tidak berakhir sampai disitu, Steve berlutut, menumpukan kedua lututnya di lantai dan mengenggam tangan Anna dengan erat.

"Aku baru menyadari, jika aku menginginkanmu lebih dari sekedar nafsu saja."

Anna segara menjauhkan tangan dan dirinya, mengambil langkah mundur dan terus keheranan. Dia jelas terkejut pada pengakuan Steven, apakah selama hampir setahun mengilang, lelaki itu terbentur oleh benda keras? Atau mengalami kecelakaan hebat hingga otaknya tak lagi berfungsi dengan benar? Segala kemungkinan konyol terus Anna pikirkan, ia merasa jika lelaki dihadapannya bukanlah si angkuh Steven yang dulu.

"Selama menjauh darimu, aku terus merenung dan merasa kehilangan. Sepertinya ... aku benar-benar menyukaimu." Tambahnya.

"Kenapa?" Sergah Anna yang merasa tak mampu lagi berfikir logis dengan otaknya sendiri. "Kau mengatakan itu hanya agar aku luluh dan memberikan servis gratisan kan?" Sinisnya dengan dengusan kesal.

"No!" Steven bangkit berdiri dengan wajah panik. "Aku benar-benar menyukaimu, Rose. Aku bahkan sudah memintamu dari Madona, dan berharap kau tidak lagi bekerja ditempat ini. Ikutlah denganku," lelaki itu mengulurkan tangannya, bukannya menyambut, Anna malah semakin memundurkan langkah kakinya.

Tak lebih dari 30 menit lalu, Anna masih sempat diremehkan oleh tindakan dan ucapan Steven. Lelaki itu bahkan mengobralnya pada Julian, berucap sesuka hati dan terus menyakiti perasaan Anna, lalu mengapa secepat ini ucapannya berubah?

Anna menyeringai, ia jelas tak akan terbujuk ucapan Steven yang mengalahkan jutaan player diluar sana. Lalu Steven menyodorkan sebuah kartu berwarna hitam, dengan bingkai keemasan yang mewah. Terdapat tulisan yang tercetak indah di kartu itu, dan Anna sama sekali tak berkeinginan untuk menyentuhnya.

"Tinggallah di sana, aku membelikannya khusus untukmu. Kudengar, kau tak diwajibkan tinggal di sini lagi. Mau tinggal bersamaku?"

Merasa jenggah dengan obrolan tak masuk akal yang terus saja Steve ucapkan, Anna pun memilih mendorong uluran tangan Steven dengan helaan nafas panjang. Dia menggeleng, memutarkan jari telunjuknya di pelipis dan berucap. "Jangan gila." Lalu berbalik dan kembali melangkah untuk mengejar kepergian Julian.

Tujuannya hanya satu, menjerat Julian dan membalas dendam. Untuk melakukan tindakan konyol dan tak masuk akal, bersama dengan Steven, sama sekali tak pernah terfikir oleh Anna. Dia hanya mendekati lelaki itu karena rupiah, satu-satunya hal yang bisa membuatnya tetap hidup dan berdiri tegak untuk melancarkan dendamnya.

Selingkuhan Tuan MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang