3. Penguntit

5.4K 367 31
                                    







Keseharian di kediaman mewah keluarga Viltteri berjalan dengan normal. Seperti janjinya, Tuan muda benar-benar memperlakukan Anna dengan lembut, dirinya benar-benar dimanjakan oleh kebaikan dan kasih sayang Tuan muda. Tempo hari Anna mendapatkan ponsel baru, yang di dalamnya sudah terdapat nomor Tuan muda yang terhubung kedalam aplikasi berbalas pesan. Awalnya Anna menolak, namun saat Tuan muda memamerkan jika mereka bisa berkirim foto dan saling pandang saat tidak bisa bersama, membuat Anna antusias dan menerimanya.

Intensitas pertemuan Anna dan Tuan muda pun semakin intim, Tuan muda sering mengajaknya berkuda ataupun melakukan joging sore, yang berakhir bermesraan di semak-semak. Keduanya benar-benar menjelma menjadi remaja kasmaran yang dibutakan hasrat. Anna bahkan sering datang diluar jadwal pertemuan malam mereka. Namun bukan dirinya yang berinisiatif datang, melainkan Tuan muda yang terus memintanya membawakan sesuatu saat Tuan muda sibuk belajar untuk menghadapi Ujian Nasional yang sudah ada di depan mata.

Seperti siang ini, Anna yang duduk di halte depan sekolahnya, mendapat pesan dari Tuan muda, di mana lelaki itu meminta Anna segera datang begitu tiba di rumah. Tentu tidak dengan tangan kosong, melainkan bersama jus organik yang selalu Tuan muda konsumsi. Jus tentu hanya alibi, agar penghuni rumah tidak akan mencurigai Anna. Lalu mereka akan melakukan s*ks kilat yang memacu adrenalin dan mendebarkan. Bersama Tuan muda yang sekarang, Anna benar-benar bahagia.

Anna tersenyum membaca pesan dari Tuan muda, ia segera mengembalikan ponsel ke dalam kantungnya dan menatap jalanan ramai, dengan langit yang mulai mendung. Telinganya mencuri dengar saat namanya disebut dengan lirih, ia melirik kearah sumber suara, di mana terdapat dua anak laki-laki yang menyandar di pohon seraya menatap Anna dengan saling berbisik.

Anna ikut menelisik, kedua siswa yang mengenakan seragam yang sama dengan dirinya itu memiliki penampilan yang urakan. Anna dapat menafsirkan jika keduanya adalah salah satu dari anggota gang brandalan yang ada di sekolah. Tergambar dari seragam yang dicoret-coret dengan bolpoint,  baju yang sengaja tidak dimasukkan dan rokok yang sedari tadi keduanya hisap dengan santai.

Menyadari jika dirinya sedang diperhatikan, Anna mencoba mengabaikan, hingga bus tujuanya datang dan ia memilih segera bangkit untuk bergegas naik. Namun, lengannya mendapat cekalan tepat sebelum kakinya menapak pada pijakan bus, Anna menoleh dengan nyalang, dan pelaku yang mencekalnya adalah salah satu lelaki yang sedari tadi menatap Anna terang-terangan.

"Kenapa kau menolak bunga dariku?"

Anna mengerjap, ia memandangi lelaki dengan dua lesung dikedua pipinya. Seingatnya, ia tidak pernah mengobrol dengan lelaki asing itu, namun dari pertanyaan yang terlontar untuknya, Anna menjadi penasaran. Ia menggeliat melepaskan cekalan pada lengannya, mengabaikan bus hingga kini sudah meninggalkannya menjauh.

"Maaf, kakak siapa ya?" Lirih Anna was-was.

Pasalnya, kedua lelaki itu terlihat berbalas komunikasi melalui pandangan misterius, dan tepat seperti rasa kekhawatirannya, lengan Anna kembali dicengkram erat, dan dirinya diseret menjauh dari halte. Tatapan matanya sempat bersinggungan dengan siswa-siswi lain yang masih mengerumuni halte bak semut, namun tidak ada seorangpun yang peduli padanya.

Untuk pertamakalinya Anna merutuk, mengapa ia tidak mengakrabkan diri dan menjalin pertemanan, sehingga disaat seperti ini, akan ada yang membela maupun menolongnya. Namun, karena minder dan tertutup, Anna sama sekali tidak memiliki teman di sekolah.

"Akh!" Ringis Anna saat badannya didorong hingga menabrak tembok pada gang sempit yang sepi.

Salah satu lelaki memilih pergi, mengawasi lingkungan dengan awas, sedang yang satunya mendekan Anna hingga terpojok di dinding.

Selingkuhan Tuan MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang